GELORA.CO - Sebanyak 3 orang warga negara asing (WNA) asal China diamankan massa yang melakukan sweeping di Jalan Poros Bandara Haluoleo tepatnya di perempatan Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Senin (22/6/2020).
Ketiga WNA China tersebut dicegat oleh massa saat mengendarai mobil bak terbuka merek Hilux yang datang dari Bandara Haluoleo. Di dalam mobil tersebut ditemukan 1 sopir merupakan warga negara Indonesia dan 3 warga negara Tiongkok. 2 dari 3 WNA itu memiliki KTP Indonesia.
Salah seorang dari massa yang melakukan sweeping Sulkarnain menjelaskan, setelah melakukan demonstrasi di gerbang perbatasan Kendari-Konawe Selatan, mereka bersama organisasi lain seperti Tamalaki, Lembaga Adat Tolaki (LAT) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) langsung bergerak menuju simpang empat Bandara.
Mereka lalu mengecek satu persatu kendaraan yang keluar dari Bandara Haluoleo. Saat mobil Hilux itu melintas, massa kemudian melihat 4 orang di dalam mobil. Menurut ketua HMI cabang Kendari ini 3 di antaranya warga negara asing yang diduga berstatus tenaga kerja asing (TKA).
“Translator itu punya KTP Indonesia, tapi mengaku bukan orang sini (KTP Medan). Satu orang China itu ada KTP-nya, dia tahu bahasa Indonesia. Saya sempat foto. Satu orangnya lagi dia sama sekali tidak tahu bahasa Indonesia dan tidak bawa identitas,” ujar Sulkarnain melalui telepon, Senin (22/6/2020).
Sulkarnain mengaku, massa sempat memanas, sebab para WNA ini tidak mau mengaku tujuan kedatangan mereka. Warga negara asing ini akhirnya mengaku akan ke Kota Kendari namun tanpa tujuan yang jelas.
Setelah dipaksa munculkan indentitas, seorang WNA China itu langsung menyerahkan foto visa dalam bentuk foto copy. Untuk menghindari amukan massa, warga negara China ini diserahkan ke Polsek Ranomeeto.
“Kita minta agar tidak diloloskan sebelum identitasnya jelas. Kapolsek Ranomeeto sudah menjaminkan tadi. Ada teman-teman kami mengawal para TKA itu,” pungkas dia.
Sementara itu, Kapolsek Ranomeeto Iptu Junaedi mengatakan, pihaknya telah menerima 3 WNA China itu. Namun, mereka langsung menyerahkan ke kantor Imigrasi Kendari.
“Kami sudah serahkan ke Imigrasi Kendari menggunakan mobil patroli. Karena ini kewenangan mereka,” jelas IPTU Junaedi saat dihubungi melalui telepon, Senin (22/6/2020).
Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hajar Aswad mengaku telah mendapat informasi mengenai tiga warga negara asing yang diamankan oleh massa. Pihaknya telah mengirimkan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap tiga warga negara China itu.
“Kalau identitasnya tidak bermasalah kami akan lepaskan. Saat ini masih diperiksa oleh para petugas. Informasinya yang kami dapat, mereka akan keluar Kendari,” tukas Hajar Aswad. (*)