GELORA.CO - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengungkap sebuah fakta menarik terkait status pasien positif virus Corona (Covid-19) di Provinsi yang dia pimpin. Dia menyebut, bahwa mayoritas penderita Corona di Bumi Sriwijaya berasal dari kalangan menengah ke atas, dengan persentase mencapai 70 persen.
"Lebih dari 70 persen pasien positif Corona Covid-19 di Sumatera Selatan merupakan orang mampu. Mampu dalam ekonomi dan tingkat pendidikan (tinggi)," ungkap Herman Deru, Selasa, 12 Mei 2020.
Hingga Senin kemarin, 11 Mei 2020, jumlah positif Corona di Sumatera Selatan tercatat mencapai 278 kasus. Dengan jumlah sebanyak itu, bisa disimpulkan hampir 200 pasien positif Corona berasal dari golongan orang mampu.
Menurut Herman, tingginya persentase orang kaya terjangkit virus Corona karena tingkat kesadaran yang tidak jauh lebih baik dari kalangan menengah ke bawah.
Padahal, para warga yang berasal dari kalangan menengah ke bawah ini justru lebih merasa ketakutan akan tertular virus tersebut. Namun, pada kenyataannya, justru banyak dari mereka bisa mencegah penularan virus Corona.
Dia menilai, warga dari kalangan menengah ke bawah mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melindungi diri dari paparan penyebaran virus Corona di lingkungannya. Sehingga mereka lebih mawas diri dan patuh terhadap aturan pemerintah.
"Ayo yang punya intelektual tinggi, punya kemampuan ekonomi, kita bantu untuk mencegah (penyebaran virus Corona). Jangan terus bilang pemerintah kurang protek kepada masyarakatnya," ucapnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri, menambahkan, salah salah satu contoh pasien dari golongan orang mampu ialah pasien kasus 01 yang merupakan seorang kontraktor besar. Sedangkan pasien kasus 02 adalah seorang dokter di rumah sakit besar di Sumatera Selatan.
"Kenapa korelasinya banyak orang mampu dan yang mampu ini juga rata-rata pendidikan tinggi, karena mobalitasnya mereka tinggi seperti sering berpergian ke mana-mana," ucapnya.
Menurutnya, orang dengan tingkat perekonomian menengah ke atas yang terpapar Covid-19, karena pernah bepergian ke luar kota. Terutama ke daerah di Indonesia yang masuk kategori zona merah dan tingginya kasus transmisi Covid-19.
Sehingga ketika pulang ke Sumatera Selatan, warga tersebut sudah terpapar Covid-19 dan turut menyebarkannya ke orang di sekitarnya, atau yang pernah kontak dengan pasien tersebut.
"Jika orang dari kalangan kurang mampu, mereka sangat jarang bepergian, terutama saat pandemi Covid-19. Karena itu, kalangan warga menengah ke bawah kebanyakan masih bisa mengantisipasi penularan virus ini," ujarnya.
Kendati demikian, dia terus mengimbau kepada warga agar tetap menjaga kebersihan, tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan, serta menggunakan masker jika ke luar rumah. Terlebih ketika pulang dari bepergian, harus langsung membersihkan diri, dengan rajin mencuci tangan dan menerapkan social distancing. []