GELORA.CO - Saat ini kepemimpinan seorang kepala negara di dunia sedang diuji dalam menghadapi pandemik virus corona baru (Covid-19) yang belum menunjukkan titik akhir.
Presiden AS Donald Trump dinilai tidak mampu menangani pandemik Covid-19 dengan baik. Sementara, PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc dianggap mampu menunjukkan kapabilitasnya. Covid-19 juga ujian bagi leadership Presiden Jokowi," kata Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/5).
Khusus di Tanah Air, ada sentimen negatif yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dalam menghadapi pandemik Covid-19. Pun demikian dengan para menteri yang terlibat dalam penanganan corona.
"Presiden Jokowi dipandang lambat dalam menerapkan kebijakan soal penyebaran Covid-19. Menterinya sering menunjukkan disharmonisasi kebijakan yang akan diberlakukan. Seperti aturan ojol, mudik, dan lain-lain," sambungnya.
Sentimen negatif makin deras tatkala Presiden Jokowi justru mengeluarkan Perpres kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Selain memberatkan masyarakat yang dilanda wabah, kebijakan tersebut juga terkesan tak mengindahkan keputusan Mahkamah Agung yang sebelumnya menganulir kenaikan BPJS Kesehatan sebelumnya.
"Ini (kenaikan BPJS Kesehatan) bertentangan dengan azas 'keadilan sosial' yang dianut ideologi Pancasila. Di samping itu, menaikkan iuran BPJS juga bertentangan dengan putusan MA," tutupnya.(rmol)