GELORA.CO - Sepekan pasca mengumumkan kenaikan anggaran pertahanannya, China kembali menunjukkan sikap kerasnya di mata dunia. Presiden China, Xi Jinping, menegaskan akan terus meningkatkan kesiapan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), untuk pertempuran militer.
Reuters mengungkap sikap geram Xi Jinping atas tudingan sejumlah negara yang menyebut China sebagai dalang pandemi Virus Corona (COVID-19). Peningkatan kekuatan militer dipilih pria yang juga menjabat Sekjen Partai Komunis China itu. ]Jinping sepertinya ingin memberi peringatan mengerikan kepada dunia atas tuduhan-tuduhan itu.
Pernyataan tegas itu dilontarkan Jinping di sela-sela pertemuan tahunan parlemen dan delegasi Tentara Pembebasan Rakyat China.
Apa yang diungkap Reuters adalah kelanjutan dari laporan yang sebelumnya diinformasikan oleh China Daily. Media tunggal China ini menjelaskan bahwa Xi Jinping mendesak Tentara Pembebasan Rakyat China untuk mematuhi semua aturan Partai Komunis China, terkait pembangunan militer, serta strategi dan kebijakan pertahanan.
Sikap Xi Jinping ini adalah fakta lain yang makin mengindikasikan bahwa China siap untuk perang dengan lawan-lawannya. Salah satu yang paling terlihat adalah bagaimana China menipiskan jarak kesenjangan kekuatan militer dengan Amerika Serikat (AS).
Seperti yang diketahui, Negeri Tirai Bambu tengah menghadapi konfrontasi dengan India di perbatasan kedua negara, saling unjuk kekuatan militer di Laut China Selatan dengan AS, pencaplokan Taiwan, hingga kontroversi RUU Ekstradisi dengan Hong Kong.
Pekan lalu, China secara resmi mengumumkan kenaikan anggaran pertahanannya. Dari yang sebelumnya sebesar $167 miliar (Rp2.471 triliun), saat ini China memiliki anggaran pertahanan mencapai $178,2 miliar, atau setara dengan Rp2.637 triliun per tahunnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri China, Li Keqiang, juga memastikan akan menjadikan armada militer China sebagai yang terkuat di dunia. Meskipun, sejumlah pihak terutama dengan AS.
Salah satu Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (US Departement of Defense) yang bermarkas di Pentagon, John Supple, menyayangkan sikap China yang tak transparan terkait pengeluaran militernya.
"Perilaku China sangat memprihatinkan. Terutama dengan tidak adanta tranparansi yang lebih besar dalam hal pengeluaran militer dan maksud di balik tindakan itu," ujar Supple dikutip Express.
Dalam berita sebelumnya, Times of India melaporkan bahwa India sudah menyiapkan ribuan pasukannya di Lembah Galwan, denkat perbatasan China. Hal ini dilakukan menyusul konfrontasi antara militer India dan China yang sudah terjadi sebulan terakhir. (*)