GELORA.CO - Sikap yang diambil Sutrisno, warga Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus ini sangat layak ditiru.
Lelaki yang berprofesi sebagai sopir ini menolak bantuan sosial warga terdampak Covid-19 dari pemerintah. Bukan karena punya uang lebih, tapi karena dia tahu masih banyak warga lain yang lebih membutuhkan.
Dia mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena masih banyak warga lain di desanya yang tergolong kurang mampu, tapi malah tidak menerima bansos tersebut.
Sutrisno memang tercatat dalam daftar penerima Bantuan Nasional Pangan Non Tunai (BPNT). Selain itu namanya juga muncul dalam Basis Data Terpadu (BDT) Kemensos RI.
Ia berharap dengan pencoretan namanya dari daftar penerima maka alokasi tersebut bisa digantikan warga lain yang lebih membutuhkan.
"Saya merasa tak begitu layak menerima bantuan tersebut. Saya masih punya penghasilan meskipun pas-pasan, tapi masih cukup untuk menghidupi keluarga," kata Sutrisno, Rabu (20/5), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Dia mengaku tidak tahu kalau namanya masuk dalam BDT pemerintah pusat. Pasalnya, selama ini dirinya sama sekali tidak pernah menerima program bansos apa pun.
"Baru tahun ini nama saya masuk dalam daftar penerima bantuan,” tandas Sutrisno. (Rmol)