GELORA.CO - Meskipun Malaysia termasuk salah satu negara yang kasus COVID-19 sedikit dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin tak mau ambil risiko.
Kebijakan Pengawasan Pergerakan (MCO) - atau dikenal dengan istilah lockdown - yang semestinya berakhir pada Minggu ini, diperpanjang lagi hingga 9 Juni mendatang.
"Berdasarkan opini publik, saya menyadari bahwa orang ingin pemerintah untuk terus mengambil langkah yang diperlukan untuk memerangi epidemi,” ujarnya.
Dengan begitu, MCO sudah diperpanjang hingga tiga kali. Pertama kali MCO diberlakukan pada 18 Maret 2020. Masa berlakunya cuma 2 pekan.
Di bawah penguncian sebagian, sebagaimana disiarkan channelnewsasia.com (10/5/2020), bisnis dan sekolah yang tidak penting ditutup sementara perjalanan domestik dan internasional dilarang.
Ada tanda-tanda bahwa pembatasan telah berhasil menurunkan jumlah infeksi baru di Malaysia. Dari kenaikan tiga digit awal, kasus-kasus baru melambat menjadi sebagian besar peningkatan dua digit mulai pertengahan April.
Hingga Sabtu, negara itu melaporkan total 6.589 kasus dan 108 kematian. “Hampir 75% pasien telah pulih. Di seluruh negeri, 94,4% wilayah sekarang dikategorikan sebagai zona hijau - daerah tanpa infeksi baru selama dua minggu,” kata Muhyiddin. (*)