GELORA.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal kondisi harga bahan bakar minyak (BBM) yang tak kunjung mengalami penyesuaian hingga saat ini. Padahal, harga minyak mentah masih terus melemah di bawah level 30 dollar AS per barrel.
Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi VII DPR RI, Arifin menuturkan, pemerintah saat ini mengambil sikap untuk tetap mempertahankan kebijakan harga.
Dengan demikian, Arifin memastikan penerapan harga jual eceran bulan Mei masih akan tetap sama dengan harga bulan April.
"Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)," tegas Arifin, Senin (4/5/2020).
Arifin menambahkan, pihaknya masih akan memantau kondisi harga minyak mentah dunia serta menanti stabilnya nilai tukar rupiah.
Tak hanya itu, Menteri ESDM juga memastikan pihaknya masih menanti dampak kesepakatan pemangkasan produksi antara negara-negara OPEC dan non-OPEC yang dilakukan mulai bulan Mei ini.
Pemangkasan produksi tersebut akan berlangsung terhitung mulai Mei sebesar 9,7 juta barrel. Kemudian di semester II-2020 anggota OPEC+ bakal menurunkan produksi sebesar 8 juta barrel. Selanjutnya pemotongan produksi minyak diprediksi mencapai 6 juta barrel pada medio 2021-2022.
"Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia yang masih belum stabil, yang memiliki volatilitas yang tinggi. Diperkirakan harga akan rebound ke level US$ 40 per barrel di akhir tahun, waktu cukup lama makanya kami masih cermati perkembangan terutama di bulan Mei dan Juni," tandas Arifin. (*)