GELORA.CO - Meluasnya penyebaran virus corona membuat harga minyak mentah dunia tergelincir hingga ke level USD 20 per barel. Padahal, normalnya harga minyak dunia berada di kisaran USD 60 hingga USD 70 per barel.
Meski sudah anjlok lebih dari 50 persen dalam tiga bulan, Indonesia belum juga menurunkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi.
Terakhir kali PT Pertamina (Persero) dan badan usaha lainnya menurunkan BBM pada awal Februari 2020, saat harga minyak dunia masih di ambang normal, USD 56 per barel.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, belum turunnya harga BBM saat ini karena volatilitas harga minyak mentah dunia masih tinggi. Sebab, negara OPEC dan Non-OPEC bakal memangkas produksi minyak 9,7 juta barel per hari mulai Mei-Juni 2020.
Meski begitu, Arifin mengatakan harga BBM Indonesia, terutama yang RON 95 atau setara Pertamax Plus, termasuk murah di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Benarkah?
Dalam data yang dipaparkan Arifin pada rapat kerja Komisi VII DPR, Senin (4/5), Indonesia menempati urutan enam dari sembilan negara di ASEAN yang menjual BBM RON 95.
Dalam dolar Amerika Serikat, harganya sekitar USD 0,65 per liter pada 3 Februari 2020 hingga hari ini. Sedangkan pada 6 Januari 2020, harganya USD 0,67 per liter.
Di bawah Indonesia, ada tiga negara lain yang lebih murah menjual BBM RON 95, yaitu Vietnam USD 0,050 per liter, Myanmar USD 0,37 per liter, dan Malaysia USD 0,29 per liter.
Malaysia menjadi negara paling murah karena telah menurunkan harga BBM RON 95 beberapa kali sejak harga minyak mentah anjlok.
Sedangkan di atas Indonesia, hingga 27 April 2020, ada lima negara yang menjual BBM RON 95 lebih mahal, yakni Kamboja USD 0,65 per liter, Thailand USD 0,67 per liter, Filipina USD 0,79 per liter. Ada juga Laos USD 1,08 per liter dan Singapura paling mahal, USD 1,40 per liter.
"Nah kalau kita lihat, untuk bensin, kita masih berada di urutan pertengahan. Malaysia, Myanmar, dan Vietnam memang turun tajam. Tapi kalau kita bandingkan dengan Singapura, kita di tengah," ujarnya.
Sementara untuk harga BBM solar atau setara CN 51, Indonesia masuk urutan negara ketiga termahal di ASEAN setelah Singapura dan Laos.
Dalam paparan Arifin yang mengutip globalpetrolprices.com, harga BBM solar nasional per 27 April 2020 USD 0,67 per liter. Pada Januari 2020, harganya berada di level lebih tinggi lagi, USD 0,69 per liter. Dalam rupiah, harga solar dijual tetap Rp 5.150.
Sedangkan di Laos harga sejak Maret 2020 harganya USD 0,88 per liter dan Singapura yang menduduki nomor satu per 20 April 2020 harganya USD 1,15 per liter.
Sementara di bawah Indonesia, ada Filipina USD 0,59 per liter, Thailand USD 0,55 per liter. Harga BBM Solar di Kamboja lebih murah lagi USD 0,55 per liter dan Vietnam USD 0,43 per liter.
Dua negara terakhir yang paling murah harga BBM jenis Solar adalah Myanmar dan Malaysia, Myanmar USD 0,36 per liter dan Malaysia paling murah hanya USD 0,32 per liter.
“Kalau solar, kita memang lebih tinggi (di ASEAN), tapi kita sudah pertahankan harganya cukup lama pada saat harga di negara lain jauh lebih tinggi,” kata dia. (*)