GELORA.CO - Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjamin bahwa tidak ada anggotanya yang berani ‘main mata’ dengan pemudik. Jika ternyata masih nekat, maka ia sudah menyiapkan sanksi tegas.
Hal itu diungkapkannya, saat menghadiri diskusi daring via aplikasi Zoom yang diunggah ke YouTube Institut Studi Transportasi. Sambodo menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dan meragukan kredibilitas Polri.
Sebab, Polri sendiri memiliki pengawas internal yang akan mengawasi kinerja anggota di lapangan. Ada sanksi tegas, kepada petugas yang menyalahgunakan wewenang, hingga pemecatan.
"Ketika kami sudah melaksanakan di lapangan dan sudah diawasi internal, tentu anggota tidak berani main-main," ujarnya, dikutip dari laman Korlantas Polri, Kamis 7 Mei 2020.
Sambodo meminta kepada semua pihak untuk melapor, apabila menemukan ada anggota yang menerima imbalan agar mengizinkan pemudik untuk lolos dari pemeriksaan. Laporannya bisa dalam bentuk rekaman video.
"Jika menemukan anggota bermain mata dengan para pemudik (agar) bisa lolos dengan membayar, tolong dilaporkan. Kalau perlu, videokan sehingga bisa kami usulkan untuk dipecat," tuturnya.
"Saya komandannya saja begadang terus di Cikarang. Kalian anak buah, (kalau) main-main saya pecat sekalian," kata dia menambahkan.
Sebagai informasi, Dirlantas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Ketupat Jaya sejak 24 April 2020. Salah satu fokus utamanya, untuk mencegah warga yang tinggal di zona merah penyebaran virus COVID-19 mudik ke kampung halaman. Hingga 12 hari operasi berjalan, sudah ada sekitar 12 ribu warga yang dicegat dan diminta untuk putar balik.[viva]