GELORA.CO - Restrukturisasi PTPN I hingga PTPN XIV yang dilakukan Kementerian BUMN diharapkan tidak menitikberatkan efisiensi, melainkan harus melihat aspek efektifitas.
Pasalnya, jika dicermati secara mendalam, upaya restrukturisasi yang dilakukan terhadap PTPN tersebut kurang maksimal dan cenderung setengah hati.
"Kalau design strateginya adalah surplus creator (Road Map BUMN) artinya PTPN hanya didesain menciptakan surplus. Artinya lebih orientasi ke aspek profit jangka pendek. Mestinya design strateginya harusnya value creator," kata anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (28/5).
Yang jelas, lanjutnya, harus dikaji secara sungguh-sungguh jika ingin menggunakan strategi surplus creator untuk PTPN. Selain strategi tersebut, Darmadi juga menyoroti langkah pemangkasan direksi PTPN dalam restrukturisasi yang dinilai tidak terkonsep dengan baik dan kurang maksimal.
"Terlihat restrukturisasinya PTPN terkesan retrukturisasi setengah hati," sindir Bendahara Megawati Institute ini.
Darmadi juga mempertanyakan pernyataan Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Abdul Ghani yang menyebutkan adanya perubahan konsep holding. Sebab menurutnya, yang lebih tepat selama ini keberadaan PTPN sebagai operating holding digeser menjadi strategic holding.
"Dimana PTPN III nantinya bisnis perkebunannya di-spin off saja. Nama holdingnya nanti diubah, misalnya menjadi holding Perkebunan Nusantara Indonesia," tegasnya.
Jika tujuannya adalah efisiensi, Darmadi menyarankan agar PTPN bisa melakukan perampingan struktur organisasi yang ada.
"Misalnya dibuat clustering berdasarakan wilayah karena lebih mudah di-manage, kalau mau efisiensi. Sumatera dijadikan 2 PTPN saja dari jumlah yang ada sebelumnya. Jawa Timur jadi 1 PTPN. Kalimantan dan Sulawesi jadi 1. Jateng 1, Jabar 1. Nantinya dari model clustering ini menghasilkan 6 PTPN saja dan itu sangat efisien saya kira, banyak direksi dan komisaris yang bisa dipangkas," tegasnya.
"DPR akan mengawasi secara ketat kebijakan restrukturisasi setengah hati PTPN ini, dan waktu akan membuktikan nantinya apakah restrukturisasi ini efektif atau tidak," pungkas Darmadi.
Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merestrukturisasi organisasi dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan Grup PTPN, mulai dari PTPN I sampai PTPN XIV. Restrukturisasi dilakukan sebagai upaya optimalisasi proses transformasi dalam rangka memperkuat peran Grup PTPN sebagai penopang ekonomi dan ketahanan pangan nasional.(rmol)