GELORA.CO - Sebaran virus corona baru atau Covid-19 di wilayah Surabaya mulai mengkhawatirkan. Bahkan disebut kota yang dipimpin Tri Rismaharini itu akan berubah jadi Wuhan, China.
Kekhawatiran itu sempat diungkap Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi. Dia menilai kondisi penularan corona di wilayah Surabaya Raya berpotensi menjadi Kota Wuhan, China yang merupakan sebuah kota penyebaran pertama corona.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai kekhawatiran Gugus Tugas Jatim tersebut merupakan peringatan keras kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Presiden Joko Widodo yang akan menerapkan new normal.
"Itu artinya Gugus Tugas Covid 19 Jatim menyampaikan peringatan keras kepada Pemkot Surabaya. khususnya Risma dan tentunya kepada Jokowi yang berencana akan menerapkan new normal life," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/5).
Apalagi, Saiful menyayangkan terhadap Risma yang pernah berkelakar soal zona merah di Surabaya. Pada akhir Maret kemarin, Risma menyebut bahwa Surabaya memang zona merah, namun hal itu hanya kelakar yang dikaitkan dengan kekuasaan PDIP selama 10 tahun di Surabaya.
"Pernyataan Risma yang menganggap Covid-19 candaan sangat disayangkan. Mestinya pejabat publik lebih serius mengatasi Covid-19, bukan malah menganggap candaan," kata Saiful.
Apalagi, sambung Saiful, peningkatan kasus positif corona di Surabaya sangat signifikan dibanding wilayah lainnya di Indonesia.
“Akan sangat mungkin apabila Surabaya menjadi Wuhan kedua," terang Saiful.
Saiful pun juga menyinggung beberapa pejabat lainnya yang juga seperti Risma yang melakukan kelakar saat menanggapi kasus Covid-19.
"Kalau kita perhatikan banyak pejabat di era Jokowi baik pusat dan daerah yang menganggap candaan wabah corona ini. Mulai Menkopolhukam (Mahfud MD) yang menganggap corona sama dengan istri, sampai Risma yang menganggap zona merah Surabaya menyamakan dengan sebaran partai banteng di Surabaya," pungkas Saiful. (Rmol)