GELORA.CO - Kesal karena Kepala Desa dianggap tidak adil dalam memperlakukan pemudik, anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Oman Rohman, bubarkan tempat isolasi secara sepihak.
Pembubaran tempat isolasi khusus pasien Covid-19 di Desa Kertaharja, Kecamatan Cimerak tersebut dilakukan atas dasar sejumlah permasalahan yang terjadi di lapangan serta laporan dari masyarakat.
“Awalnya ada laporan dari masyarakat bahwa ada pemudik yang tidak diisolasi. Katanya sih mandiri tapi pas saya cek nggak ada di tempat,” tutur Oman Rohman, Senin (25/5), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Isolasi khusus, ucap Oman, harusnya dilakukan secara adil kepada seluruh pemudik yang datang ke Pangandaran. Sehingga, tidak ada pilah-pilah atas dasar apa pun.
“Kami juga kan menjalankan tugas, saya meminta supaya ada keadilan kepada semua pemudik yang pulang ke kampung halamannya. Buat apa ada tempat karantina kalau dipilah-pilah,” paparnya.
Selain itu, lanjut Oman, ada temuan pemudik yang sakit di tempat isolasi khusus namun dipulangkan ke rumah. Padahal, Kepala Desa sudah diberi saran untuk membawa pemudik yang sakit ke RSUD Pandega Pangandaran.
“Lah kok malah dipulangkan kerumah. Kan di RSUD juga sudah ada tempat isolasi khusus. Ya daripada isolasi dipilah-pilah, mending sudah pulangkan semua saja,” tegas Oman.
Sementara, terkait kekecewaan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Oman mengaku tidak menafikannya. Maka itu, pembubaran tempat isolasi pun akhirnya tidak dapat dielakkan.
“Saya tidak mau menyalahkan siapa pun. Ini kan kewajiban sebagai wakil rakyat. Pak Bupati marah ya wajar, karena memang baru mendengar dari satu pihak,” pungkasnya.[rmol]