Kajian Pemulihan Ekonomi Tak Libatkan Gugas Nasional Covid-19, Gus Nadir: Urus Negara Saat Krisis Kok Amatiran

Kajian Pemulihan Ekonomi Tak Libatkan Gugas Nasional Covid-19, Gus Nadir: Urus Negara Saat Krisis Kok Amatiran

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Tidak dilibatkannya Gugus Tugas (Gugas) Nasional Percepatan Penanganan virus corona baru atau Covid-19 dikomentari Rais Syuriah PCINU Australia, Nadirsyah Hosen.

Pria yang akrab disapa Gus Nadir ini berkomentar melalui kanal media sosial Twitternya, @na_dirs, pada pukul 15.21 WIB Sabtu (9/5).

"Koordinasi yang kacau balau," cuit Pengajar di Fakultas Hukum, Monash University diawal postingannya.

Masih dalam postingan yang sama, lulusan S1 Fakulas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini meramal, internal pemerintah yang menangani Covid-19 akan beradu pendapat. Khususnya terkait tidak dilibatkannya Gugus Tugas Nasional penanganan Covid-19 atas kajian pemulihan ekonomi dalam negeri.

"Bentar lagi akan ada saling bantah dan revisi. Di lapangan aparat kebingungan. Pemda juga pusing ngikutinnya," tulisnya.

"Ngurus negara saat krisis kok amatiran gini sih. Duh Gustiiii," demikian Gus Nadir mengakhiri cuitannya.

Dalam postingan ini, Gus Nadir turut melampirkan salah satu pemberitaan media nasional dengan judul, "Jubir: Gugus Tugas Covid-19 Tak Dilibatkan Buka Kajian Mall Hingga Sekolah".

Sebelumnya kajian soal pembukaan Mall dan Sekolah ini juga telah beredar di Twitter, yang diunggah oleh Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah TNP2K, Ari Perdana, di akun resminya @ari_ap.

Ari Perdana memposting sebuah foto slide presentasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah acara webinar. Slide presentasi itu berjudul "Pemulihan Ekonomi Akan Dilakukan Indonesia Secara Bertahap Dengan Timeline Yang Ditentukan".

Di dalamnya, terdapat materi soal kajian pemulihan ekonomi domestik, yang mencakup waktu penyelenggaraannya, hingga langkah-langkah taktis kebijakan yang akan dilakukan pemerintah.

Berikut timeline pemulihan ekonomi yang ada di dapam slide persentation tersebut:

1. Fase pertama, yang dilakukan pada 1 Juni 2020 ialah membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B), dengan tetap menerapkan social distancing.

2. Fase kedua yakni pada 8 Juni 2020, toko, pasar, dan mal diperbolehkan beroperasi kembali.

3. Fase ketiga, 15 Juni 2020, tempat-tempat kebudayaan dan sekolah mulai dibuka kembali dengan tetap menerapkan social distancing dan beberapa penyesuaian.

4.  Fase keempat, 6 Juli 2020, difokuskan pada evaluasi terhadap pembukaan berbagai fasilitas, seperti restoran hingga tempat ibadah.

5. Fase kelima, 20 Juli dan 27 Juli 2020, evaluasi fase keempat dan pada akhir Juli atau awal Agustus 2020 diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dapat beroperasi dengan normal.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita