GELORA.CO - Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menuturkan bahwa saat ini terdapat tiga jenis ancaman. Dia membeberkan tiga ancaman tersebut yaitu ancaman militer, ancaman non-militer, dan ancaman hibrida.
Ancaman yang saat ini menghantui Indonesia dan dunia adalah ancaman non-militer, yaitu Covid-19. Dahnil mengatakan bahwa Covid-19 yang saat ini menjadi ancaman non-militer, juga menjadi ancaman yang mengancam bidang pertahanan. “Ancaman non-militer ini mengganggu pertahanan kita. Karena ini musuh tidak terlihat, ini ancaman serius bagi Kementerian Pertahanan (Kemhan,” ujar Dahnil dalam telekonferensinya, Jum’at (1/5).
Sejak awal, dia menegaskan bahwa lembaganya itu menerapkan pertahanan semesta dimana sistem pertahanan akan melibatkan seluruh elemen, termasuk masyarakat. Saat inilah, kata Dahnil, adalah waktu yang tepat untuk menerapkan sistem pertahanan semesta ditengah pandemi Covid-19.”Apalagi dalam konteks kasus Covid-19, masyarakat atau publik itu justru adalah kelompok yang ada di garda terdepan alam memerangi musuh yang namanya Covid-19,” tuturnya.
Maka dari itu, lewat pendekatan dan doktrin pertahanan semesta, dia menekankan kepada masyarakat agar mematuhi arahan pemerintah, agar pertahanan Indonesia tidak terancam. Menurut Dahnil, jika masyarakat memahani posisi musuh tidak terlihat dan mengetahui bagaimana menanganinya, tentu jumlah korban akibat musuh non-militer itu akan berkurang.
“Itu yang kita sebut sebagai garda depan kesemestaan di situ. Yang kedua, benteng pertahanan kita adalah rumah sakit, para dokter, dan tenaga kesehatan,” tegas Dahnil. []