Jokowi soal PSBB: Jalanan Sepi, tapi di Kampungnya Masih Berkerumun Ramai

Jokowi soal PSBB: Jalanan Sepi, tapi di Kampungnya Masih Berkerumun Ramai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengklaim sudah bisa mengendalikan peyebaran kasus corona di Indonesia, meski angka penambahan kasusnya fluktuatif. 

Merespons itu, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak tetap tidak lengah. Masyarakat juga diminta tetap disiplin menjalankan Pembatasan Sosial Besar Berkala (PSBB). 

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Kamis (7/5). 

Jokowi menambahkan, sebelum ditemukan vaksin atau obat, ia meminta masyarakat untuk bisa berdamai dengan virus corona. 

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan," jelas Jokowi.

Sejauh ini, Jokowi menegaskan PSBB masih menjadi langkah terbaik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Menurutnya, Indonesia cukup beruntung karena dari awal tidak mengambil opsi karantina wilayah atau lockdown.  

"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," ucap Jokowi. 

Hanya saja, dari laporan yang diterima, Jokowi mengaku masih banyak masyarakat yang berkerumun dan melakukan kegiatan di berbagai wilayah. Padahal, sudah ada penerapan PSBB di wilayah tersebut. 

"Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai," ungkapnya. 

"Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan," imbuh Jokowi.  

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, memang tidak melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan di luar rumah demi perputaran roda perekonomian. Namun sebisa mungkin kegiatan yang berpotensi mengumpulkan orang dibatasi.   

"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan. Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita