GELORA.CO - Presiden Joko Widodo diharapkan dapat meninggalkan gaya blusukan dalam membagikan sembako kepada rakyat, agar aturan physical distancing benar-benar dapat terlaksana dan pencegahan penyebaran Covid-19 bisa maksimal.
Peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, langkah Presiden Jokowi membagikan sembako kepada rakyat dengan cara membagikan di jalan maupun masuk ke gang-gang sempit justru dapat mengancam kesehatan Presiden.
"Ada baiknya Presiden Jokowi meninggalkan pola andalannya itu. Lantaran tidak sesuai dengan masa pandemik Covid-19 yang menekankan physical distancing. Selain itu, juga untuk (menjaga) kesehatan Presiden sendiri," ucap Dian Permata, Jumat (1/5).
Tak hanya itu, menurut lulusan Magister Universitas Sains Malaysia ini, tindakan Presiden Jokowi dengan langsung membagikan sembako akan memicu keramaian. Hal itu jelas tidak sesuai dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Karena, setiap Presiden Jokowi turun (bagi sembako), maka otomatis menimbulkan keramaian. Ini jauh dari ruh semangat mencegah dan memutus mata rantai penyebaran," pungkas Dian. []