GELORA.CO - Prediksi musim kemarau oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di tahun ini membuat pemerintah ketar ketir. Pasalnya, musim kemarau akan terjadi saat musim wabah Covid-19 masih menghantui negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun secara mendadak memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi dampak paceklik, diantaranya dengan membuka 900 ribu hektare lahat gambut di Kalimantan Tengah untuk dijadikan sawah.
Anggota Komisi IVDPR, yang salah satunya mengurusi soal pertanian,Bambang Purwanto, menilai pemerintah terlalu grasah-grusuh soal proyek besar pertanian ini. Sebab, rencana membuka ratusan ribu hektare sawah itu tidak didukung dengan kesediaan anggaran yang memadai. Memaksakan pembangunan sawah secara besar-besaran tanpa merumuskan anggaran yang benar hanya akan membuat proyek itu ambyar.
"Kalau Presiden sudah tahu seperti itu, mestinya pernyataan itu harus diikuti dengan alokasi anggaran. Nah celakanya, Kementerian Pertanian dan mitra komisi IV ini dipotong semua (anggarannya)," kata Bambang saat dihubungi, Rabu (6/5).
"Jadi nggak nyambung dengan pernyataan Presiden (soal pembangunan sawah) ini," tambahnya. (*)