GELORA.CO - China akan melakukan segala cara, termasuk dengan penggunaan militer, jika opsi perdamaian untuk menyatukan Taiwan tidak bisa ditegakkan.
Jenderal terkemuka sekaligus Kepala Parlemen China, Li Zhansu menegaskan, Beijing tidak akan pernah membiarkan kekuatan apa pun, dengan cara apa pun, memisahkan Taiwan dari China.
Pernyataan tersebut Li sampaikan dalam peringatan 15 tahun UU Anti-Pemisahan China di Aula Besar Rakyat, Beijing, Jumat (29/5), melansir CNA.
Li adalah kepala Departemen Staf Gabungan dan anggota Komisi Militer Pusat. Meski begitu, orang terpenting ketiga di Partai Komunis China tersebut mengatakan, opsi penggunaan militer tetap menjadi pilihan terakhir jika langkah damai tidak berhasil.
Selama ini, China sendiri menganggap Taiwan sebagai "provinsi yang membangkang", di mana Presiden Tsai Ing-wen dan partainya merupakan kelompok separatisme yang berusaha untuk memisahkan diri.
Dalam pidato untuk pelantikan masa jabatannya yang kedua, Tsai menegaskan, Taiwan dengan nama resmi Republik China tidak berada di bawah otonomi "satu negara, dua sistem" dan bukan bagian dari China.
Meski begitu, China bersikeras menegaskan bahwa Taiwan dan Hong Kong adalah dua wilayahnya yang diberikan otonomi khusus tertinggi. (Rmol)