GELORA.CO - Langkah pemerintah Indonesia yang seolah ingin mengikuti penerapan “New Normal” di Eropa mendapat kritikan tajam.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule bahkan menyebut bahwa langkah itu terlalu mengada-ada. Hal ini lantaran pemerintah hanya meniru hasil kebijakan WHO Eropa dan tidak terlebih dahulu mengikuti persyaratan yang harus dipenuhi.
“Pemerintah Indonesia pun seolah ikut-ikutan menerapkan “New Normal“. Seolah Indonesia telah berhasil kendalikan transmisi Covid-19,” sindirnya kepada redaksi, Selasa (26/5).
“Padahal angka kasus Covid-19 masih meningkat. Ayak-ayak wae,” sambung Iwan Sumule.
Ketua DPP Partai Gerindra itu lantas menjabarkan panduan yang diurai Direktur Regional WHO Dr Hans Henri P. Kluge untuk menerapkan “New Normal“.
Di antaranya, ada bukti transmisi Covid-19 telah dikendalikan dan memastikan kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan mampu mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina.
Kemudian, mengurangi risiko wabah dengan pengaturan ketat terhadap tempat yang memiliki kerentanan tinggi, terutama di rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental, dan pemukiman padat.
Selanjutnya, harus bisa memastikan pencegahan di tempat kerja ditetapkan, seperti jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, etiket penerapan pernapasan.
Terakhir, harus bisa memastikan risiko penyebaran imported case dapat dikendalikan, dan masyarakat ikut berperan dan terlibat dalam transisi.
Sementara pada hari ini, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke sejumlah sarana publik di Bekasi. Tujuannya untuk meninjau persiapan penerapan prosedur “New Normal” pasca PSBB.[rmol]