GELORA.CO - Cui Changqing, tenaga kerja asing (TKA) China yang bekerja di pabrik semen di Jember, PT Sinoma Engineering, masih bertahan di Bandara Banyuwangi. Dia meminta hak-haknya dipenuhi sebelum dirinya pulang ke negara asalnya.
Melalui aparat kepolisian, Cui mengaku belum menerima gaji selama bekerja. Padahal gaji yang diterimanya sudah diterima agen yang memberangkatkannya bekerja menjadi TKA. Dirinya menuntut gajinya di agen diserahkan terlebih dahulu kepada dirinya.
"Pada saat negosiasi dia minta 10 ribu RMB. Itu pun langsung disanggupi oleh agen dan perusahaan, sehingga dirinya mau keluar dari kolong bus. Namun, setelah itu, Cui kembali marah-marah tak jelas. Menurut translator, dirinya meminta uang tambahan 12.100 RMB," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin kepada detikcom, Selasa (26/5/2020).
Negosiasi alot terjadi hingga tengah malam. Cui tidak mau negosiasi dengan translator dan pihak agen serta perusahaan. Hingga akhirnya polisi memanggil penerjemah dari Banyuwangi. Setelah negosiasi, akhirnya agen dan perusahaan menyanggupi penambahan uang 12.100 RMB tersebut. Uang itu kemudian di transfer ke rekening pribadinya.
"Namun, lantaran tidak ada keterangan gaji di rekening yang sudah ditransfer, Cui tidak mau mengakui jika itu dari agen dan perusahaan. Tapi dia mengakui ada uang masuk sebesar 12.100 RMB," tambahnya.
Hingga akhirnya, Cui kembali meminta uang gaji itu. Sampai saat ini pun permintaan Cui tak digubris oleh agen dan perusahaannya.
"Saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan Imigrasi. Nanti juga kita tembusi Kedutaan Besar China terkait masalah ini. Ini juga permintaan dari TKA itu," tambahnya.
Saat ini, kata Kapolresta, pihaknya masih memantau keberadaan TKA China itu di Bandara Banyuwangi. Anggota kepolisian dan pengamanan bandara hanya memantau dari kejauhan. Ini dilakukan agar TKA China tersebut tidak berbuat ulah.
"Biar tidak besar kepala. Kami hanya memantau saja saat ini. Karena, dari Imigrasi, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh TKA ini. Semua administrasi lengkap," pungkasnya.
Cui Changqing sebelumnya berbuat ulah dengan masuk ke kolong bus saat hendak dipulangkan ke negaranya, Senin (25/5/2020). Setelah negosiasi yang dilakukan aparat kepolisian selama 6 jam, akhirnya Cui mau keluar dari tempat persembunyiannya. Namun, setelah itu, dirinya enggan diajak pulang ke Jember. Dirinya berkukuh bertahan di terminal Bandara Banyuwangi.[dtk]