GELORA.CO - Para peneliti mengklaim bahwa virus corona jenis SARS-CoV-2 dapat menular melalui mata. Hal ini dikonfirmasi oleh para peneliti usai banyaknya yang meragukan pemakaian kacamata sebagai proteksi penularan COVID-19.
Virus corona jenis baru itu ditemukan para peneliti dapat menempel di ACE-2, yakni zat yang berfungsi sebagai pintu masuk virus ke sel di tubuh. Zat reseptor itu biasanya ditemukan di paru-paru dan terserang virus corona jika seseorang tak sengaja menghirupnya.
Dikutip dari laman Daily Star, para peneliti yang dipimpin John Hopkins turut menemukan zat ACE-2 di mata. Hal ini menjadikan organ mata menjadi sumber penularan yang sama rentannya seperti sistem pernapasan.
Jika droplet (air liur) dari pasien positif COVID-19 menempel di permukaan benda, lalu tak sengaja disentuh oleh orang lain, yang kemudian tangannya menyentuh area wajah termasuk mata, maka virus bisa mulai masuk dan menginfeksi. Kondisi ini juga yang memungkinkan pada 30 persen pasien COVID-19 mengeluhkan terjadi infeksi di mata.
Sehingga, para petugas medis memang sudah seharusnya mengenakan alat pelinduñg diri yang lengkap termasuk hazmat dan kacamata. Diketahui, Di DKI Jakarta saja, dibutuhkan setidaknya 1.000 APD setiap hari. Ketersediaan APD seperti baju hazmat menjadi penting agar semua pasien dapat ditangani sekaligus memastikan keamanan dan kesehatan tenaga medis.
Bantuan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanggulangan COVID-19, menjadi penting bagi salah satu perusahaan swasta, Paragon. Untuk itu, dengan pembelian setiap produk Paragon, Lazada dan WeCare.id akan memastikan kontribusi konsumen kami pada penyediaan APD bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
"Menggandeng Lazada dan Wecare.id, kami optimistis semangat kebaikan yang Paragon gagas lewat #PenggerakKebaikan kian berdampak positif secara masif. Utamanya pada keberlangsungan hidup masyarakat yang paling terdampak di tengah pandemi ini," ujar Salman Subakat, CEO PT Paragon Technology and Innovation.[viva]