GELORA.CO - Afrika Selatan secara bertahap mulai melonggarkan lockdown yang membuat ekonomi negara tersebut menjadi goyah. Beberapa industri akan diizinkan beroperasi kembali.
Dilansir AFP, Jumat (1/5/2020), ekonomi di Afrika Selatan mulai goyah sejak lockdown dilakukan pada 27 Maret lalu untuk menahan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Untuk memerangi kehancuran ekonomi, pemerintah pun mengadopsi pendekatan bertahap untuk membuka kembali negara itu mulai 1 Mei.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pelonggaran lockdown dilakukan dalam upaya untuk mencapai keseimbangan antara melindungi kesehatan masyarakat dan ekonomi.
"Rakyat kita perlu makan. Mereka perlu mencari nafkah," kata Ramaphosa.
"Perusahaan harus dapat menghasilkan dan berdagang, mereka perlu menghasilkan pendapatan dan mempertahankan karyawan mereka dalam pekerjaan."
Menteri Perdagangan dan Industri Ebrahim Patel mengatakan sekitar 1,5 juta pekerja di industri tertentu kembali bekerja pada fase berikutnya di bawah protokol kesehatan yang ketat.
Pabrik pakaian musim dingin, tekstil dan pembuatan kemasan adalah beberapa industri yang diizinkan untuk beroperasi kembali. Restoran juga dibuka, tetapi hanya untuk pengiriman dan takeaway.
Sementara, larangan kontroversial mengenai penjualan rokok dan alkohol akan tetap berlaku.
Beberapa kegiatan luar seperti bersepeda, berjalan dan berlari akan diizinkan - tetapi hanya untuk tiga jam di pagi hari. Social distancing dan penggunaan masker di tempat umum dan di tempat kerja wajib dilakukan.
Menteri Tata Kelola Koperasi Nkosazana Dlamini-Zuma memperingatkan "perusahaan yang melanggar peraturan akan ditutup."(dtk)