GELORA.CO - Dua tokoh nasional Presiden Joko Widodo dan ekonom DR. Rizal Ramli diminta untuk menyatukan kembali kekuatan mereka demi menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata.
Permintaan agar Jokowi dan Rizal Ramli “islah” mengalir dari arus bawah.
Tokoh senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari Ambon, Maluku, Nehemia Lawalata, misalnya, dalam keterangannya baru-baru ini mengatakan bahwa Jokowi membutuhkan sosok seperti Rizal Ramli yang dalam berbagai kesempatan terbukti dapat membawa negara keluar dari krisis perekonomian.
Nehemia Lawalata menyebutkan, pemerintah sudah sepatutnya realistis dan menyadari bahwa perekonomian nasional ambruk akibat kesalahan kelompok pendukung neoliberalisme di dalam kabinet yang diwakili Sri Mulyani dan pandemi Covid-19.
Dalam situasi sulit ini, menurut Nehemia Lawalata, seperti diberitakan media, Rizal Ramli dapat diberi kepercayaan untuk menduduki semacam posisi menteri utama atau perdana menteri.
“Kita inginkan RR bersedia masuk kabinet sebagai PM atau Menteri Utama demi keselamatan bangsa dan negara,” ujar Nehemia Lawalata.
Mendapat usulan tersebut, Rizal Ramli bersikap santai. Menurutnya, itu terlalu dilematis untuk disikapi.
"Ini kok ada usulan nyeleneh, realistis tapi dialematis!" kata Rizal Ramli di akun Twitter pribadinya, Selasa (26/5).
Cuitan Rizal pun mendapat respon bernada bercanda dari koleganya yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Bang @RamliRizal diminta ikut cuci piring selesai pesta mereka?" tanya Said Didu.
"Berentiin dulu pesta, itu yang paling penting," timpal Rizal disetai emoji tertawa.(rmol)