GELORA.CO - Pandemik Covid-19 yang melanda seluruh negara turut berimbas kepada jasa pelayanan angkutan berbasis aplikasi Grab.
Founder Grab, Tan Hooi Ling Co mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan strategi menghadapi kemungkinan terburuk. Tentunya, Grab dalam kondisi ini mengharapkan uluran tangan investor utamanya, Softbank.
“Grab yang didukung oleh Softbank sedang mempersiapkan kemungkinan untuk musim dingin yang panjang,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5).
Menurutnya, imbas kebijakan pencegahan Covid-19 yang melarang jasa utama pengantaran orang tak setimpal dengan kenaikan lini jasa lainnya seperti pengantaran barang atau makanan.
Hal ini juga berimbas dengan driver Grab di Indonesia. Grab terpaksa mengubah skema bonus atau insentif bagi mitranya. Imbasnya 45 Komunitas driver Grab Malang Raya berhenti beroperasi mulai tanggal 18 hingga 22 Mei 2020.
Salah satu driver Grab di Kota Malang, Moch Zainul Anwar mengatakan, kebijakan itu diambil manajemen Grab karena sudah mulai banyak usaha-usaha yang tutup akibat pandemik Covid-19. Sehingga itu berdampak pada sepinya orderan Grab.
Menurut pengakuannya sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Malang Raya, orderan Grab semakin terpuruk.
Sangat jauh menurun. Ini memang sangat berpengaruh ke pendapatan kami," ujarnya.
Dirinya pun hanya bisa berharap pandemik ini segera berakhir dan semua kembali normal seperti sediakala. (Rmol)