Banyak Warga Ngaku Uang Saldo Tabungan Hilang seusai Transaksi di ATM

Banyak Warga Ngaku Uang Saldo Tabungan Hilang seusai Transaksi di ATM

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejumlah warga rumah susun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, mengaku kehilangan saldo tabungan seusai melakukan transaksi di mesin ATM milik salah satu bank yang ada di kawasan rusun.

Di antaranya Yudi (29), penghuni rusun yang mengaku tabungannya hilang hampir Rp 29 juta.

Awalnya, kata Yudi, saldo tabungannya Rp 29.250.000, kini tinggal Rp 254.000.

Yudi menceritakan, awalnya ia mendengar kabar dari beberapa warga rusun yang mengaku kehilangan sejumlah saldo usai melakukan transaksi di mesin ATM di dalam rusun.

"Dapat info dari tetangga katanya saldo tabungan usai transaksi di mesin ATM pada hilang. Itu letak mesin ATM ada di salah satu bloknya rusun," kata Yudi saat dihubungi, Kamis (14/5/2020).

Mendengar informasi tersebut, Yudi teringat pernah melakukan transaksi di mesin ATM yang sama pada 12 April 2020.

"Saya transaksi terakhir itu tanggal 12 April. Pas terakhir saya cek saldo di tanggal itu ternyata bener Rp 29 juta hilang. Langsung saya tidak mau transaksi lagi," ucap Yudi.

Awalnya, Yudi tidak percaya bila saldonya tinggal ratusan ribu rupiah ketika mengecek di mesin ATM di dalam kompleks rusun.

Ia kemudian mengecek saldo di mesin ATM di luar rusun. Hasilnya sama, saldo Yudi tetap Rp 254.000.

Yudi bingung dan kesal. Uang tabungan hasil kerja selama kurang lebih tujuh tahun hilang seketika.

Yudi kemudian melaporkan kasus tersebut kepada pihak bank.

"Kejadian kan tanggal 12 April 2020, tanggal 17 April 2020 saya sudah lapor ke bank katanya mau ditindak lanjuti 20 hari setelah lapor," kata Yudi.

Selain menunggu penjelasan pihak bank, Yudi berencana membuat laporan polisi agar diselidiki.

Menurut Yudi, setidaknya ada 19 warga rusun lainnya juga mengalami kasus sama. Kerugian mereka beragam, antara Rp 3 juta hingga puluhan juta rupiah.

"Di sini dibikin group di WA ada 19 orang, semuanya warga rusun buat kontak-kontakan korban. Bila ditotal mencapai Rp 150 juta," kata Yudi.

Sementara itu, Kapolsek Cengkareng Kompol H Khoiri mengimbau kepada korban agar segera melapor ke kepolisian.

Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan terkait raibnya saldo usai transaksi di mesin ATM.

"Belum ada laporan terkait ini, untuk korban buat laporan saja, setelah laporan kami akan tindak lanjut," ucap Khoiri.

Hal Janggal

Setelah saldo tabungannya hilang, Yudi pun mengingat kembali memang ada hal janggal saat ia mengambil uang di ATM tersebut pada 12 April 2020.

Sebab, kartu ATM miliknya tiba-tiba keluar sendiri dari mesin ATM.

"Hanya sampai menu, keluar sendiri tanpa saya pencet cancel," katanya.

Yudi mengatakan, berdasarkan penelusurannya, saldonya itu diambil secara bertahap sebanyak tiga kali pada tanggal 13, 14 dan 15 April 2020.

"Perhari Rp 10 juta, Rp 10 juta sama Rp 9 juta. Kebetulan ditariknya tanggal 13, 14, 15," ujarnya.

Atas kejadian itu, Yudi mengaku telah melaporkan ke pihak bank.

"Kejadian kan tanggal 12 April 2020, tanggal 17 April 2020 saya sudah lapor ke bank katanya mau ditindaklanjuti 20 hari setelah lapor," kata Yudi yang menyebut belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Yudi menuturkan, sedikitnya ada 18 warga lain di rusun tersebut yang bernasib sama dengannya dengan total kerugian keseluruhan mencapai sekitar Rp 150 juta. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita