Bantuan Presiden Tersendat Karena Alasan Pengemasan, DPRD DKI: Yang Penting Isinya, Kalau Perlu Pakai Kantong Kresek

Bantuan Presiden Tersendat Karena Alasan Pengemasan, DPRD DKI: Yang Penting Isinya, Kalau Perlu Pakai Kantong Kresek

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pendistribusian paket sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemik Covid-19 dari pemerintah pusat, terpaksa tertunda lantaran pengemasan yang menggunakan tas merah putih bertulis “Bantuan Presiden” belum rampung dibuat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani, tak mempermasalahkan label kemasan bansos. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah eksekusi dan data yang tepat sasaran.

"Saat ini label tidak penting, masyarakat sedang kelaparan. Bila perlu gunakan saja kantong kresek bila masih tersendat hanya karena label," tegasnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/5).

Zita juga menegaskan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok akan semakin meningkat seiring dengan dekatnya Hari Raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta baik kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk bisa fokus memikirkan manfaat untuk masyarakat ketimbang pengemasan.

"Stok bantuan yang diberikan sebelumnya sudah habis, warga kembali teriak. Banyak pesan yang masuk ke saya mengeluhkan sembako yang tak kunjung datang. Mereka tidak peduli itu datangnya dari mana, isinya yang mereka butuh," ungkap pimpinan Dewan termuda dan satu-satunya perempuan itu.

Zita pun berharap bantuan tersebut secepatnya bisa disalurkan. Karena hal terpenting saat ini adalah bantuan tersebut tepat sasaran dan isinya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

"Tidak apa mau dilabeli apa saja, asal delivery-nya tepat, isinya lengkap, dan sesuai target," demikian Zita. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita