GELORA.CO - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, bicara soal permintaan karantina wilayah atau lockdown yang sempat digaungkan sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta. Menurutnya, usulan lockdown DKI konyol.
Menanggapi pernyataan tersebut, anggota Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengatakan, Muhadjir Effendy merupakan satu dari tiga menteri yang mengeroyok Gubernur DKI Anies Baswedan.
Menurut Mujiyono, pembahasan lockdown Menteri Muhadjir terbilang terlambat. Mengingat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sudah masuk tahap II.
"Ini salah satu dari tiga serangkai yang keroyok Pak @aniesbaswedan pas Ultah kemarin. Kayaknya emang baru bangun tidur nih, hari gini ngomongin soal Lockdown, PSBB sudah masuk tahap ke 2 Cing!" kata Mujiyono dalam akun Twitternya @RAMujiyono, Sabtu (9/5).
Diketahui, Muhadjir Effendy mengatakan lockdown memiliki konsekuensi yang tak main-main.
Sebab itu artinya pemerintah wajib membiayai semua kebutuhan dasar masyarakat, tanpa terkecuali. Juga dampak ekonomi yang harus ditanggung semua unsur di wilayah itu.
Selain menjamin kebutuhan dasar warganya, pemerintah juga wajib menanggung kebutuhan dasar hewan peliharaan yang dimiliki oleh hampir 9 juta warga Jakarta.
"Padahal di dalam UU jelas, kalau kita me-lockdown, itu seluruh kehidupan, kebutuhan dasar masyarakat yang di-lockdown itu harus jadi tanggungan pemerintah pusat. Bukan hanya orangnya, termasuk juga hewan peliharaan," ungkapnya. (Rmol)