GELORA.CO - Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) mencatat hingga 16 Mei 2020 total bawang putih impor asal Cina yang sudah masuk Tanah Air mencapai 91.000 ton. Dengan masuknya bawang putih impor diaharapkan harga di pasar bisa turun.
“Dari data yang kami peroleh, bahwa total bawang putih konsumsi yang sudah terkirim dari Cina ke Indonesia terhitung sejak awal Maret sampai 16 Mei 2020 sudah mencapai 91,000 ton. Jumlah ini masih akan terus bertambah hingga tanggal 31 Mei, sehingga ketersediaan bawang putih hingga pasca Lebaranpun tetap terjamin,” kata Ketua Umum Pusbarindo Valentino, Selasa (19/5).
Dia mengungkapkan bawang putih yang sempat langka dan mengakibatkan harga melonjak tinggi dalam dua bulan terakhir. Ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yang langsung menginstruksikan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan langkah-langkah taktis menjaga ketersediaan bawang putih dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
“Akhirnya Kementan menerbitkan Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih, Kemendag melakukan relaksasi Impor Bawang Putih. Kami para importir yang tergabung dalam Pusbarindo melaksanakan importase kemudian langsung mendistribusikannya kepada para distributor di seluruh Indonesia,” jelas dia.
Valentine menambahkan, bawang putih termasuk produk-produk pangan lain yg berkaitan dengan izin impor. Ketika harganya naik, maka perlu waktu lama untuk menurunkan dan menstabilkan harganya.
Untuk itu, penerbitan rekomendasi dari Kementan dan ixin dari Kemendag menjadi hal penting untuk menjaga kestabilan supply. Kelancaran suplai untuk memenuhi permintaan, menjadi penting untuk dijaga oleh semua pihak karena ketika pasokan berkurang, maka harga cepat naik.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional harga bawang putih saat ini mencapai Rp35.100 per kilogram (kg). Sementara itu, Informasi Pangan Jakarta rata-rata harga bawang putih sebesar Rp35.659 per kg.(*)