Tidak Ada Alasan Bagi Andi Taufan Untuk Tidak Ikuti Langkah Belva Devara

Tidak Ada Alasan Bagi Andi Taufan Untuk Tidak Ikuti Langkah Belva Devara

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Stafsus Milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra harus mencontoh Adamas Belva Syah Devara yang mundur setelah disebut-sebut memiliki konflik kepentingan bisnis dalam program Kartu Prakerja.

Terlebih, Andi Taufan Garuda Putra diduga telah melakukan kesalahan yang lebih fatal dari Belva Devara.

Dugaan konflik kepentingan mereka terbilang mirip, Belva Devara dengan platform Ruangguru yang ikut Program Prakerja. Sedang Andi Taufan menitip perusahaannya, Amartha ke para camat di Indonesia.

Parahnya, Andi Taufan juga dituding melakukan maladminitrasi karena menggunakan kop Sekretaris Kabinet (Setkab) untuk bersurat ke para camat.

Begitu urai pengamat politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (22/4).

"Andi Taufan semestinya pun mundur, bahkan Andi melakukan hal yang tidak terpuji secara birokratis," kata Dedi Kurnia Syah.

Menurut Dedi Kurnia, tidak ada alasan lagi bagi Andi Taufan Garuda Putra untuk tidak mundur dari jabatannya selaku Stafsus Milenial Presiden Jokowi. Dia harus turut bertanggung jawab atas perbuatannya itu.

"Tentu itu lebih baik,” tegasnya.

Lebih lanjut, direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menilai, meskipun yang dilakukan Belva Devara patut diapresiasi, namun persoalannya belum usai. Sebab, secara tidak langsung Belva Devara setidaknya telah merusak citra negara.

"Tentu bagian ini Belva terlanjur merusak citra Istana," tandasnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita