GELORA.CO - Pemerintah Jerman mengumumkan akan menerima hingga 500 pengungsi anak yang saat ini berada di kamp-kamp migran di Yunani. Jerman pun menyerukan negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mengikuti langkahnya.
"Kami mengatakan (ke otoritas Yunani dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi) bahwa kami ingin menerima antara 350 hingga 50 anak-anak dalam beberapa pekan ke depan," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (8/4/2020).
Menlu Jerman itu berharap negara-negara lain juga akan menerima para migran anak tersebut. "Kami ingin memberi contoh di sini," tuturnya.
Untuk tahap awal, kabinet Jerman telah setuju untuk menerima 50 anak dari kamp-kamp penuh sesak di Pulau Lesbos dan Chios di Yunani.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, anak-anak berumur di bawah 14 tahun yang tidak ditemani orang dewasa itu, lebih dulu akan dikarantina selama dua pekan di negara bagian Lower Saxony. Setelah itu mereka akan ditempatkan di sejumlah wilayah di Jerman.
Tes virus Corona juga akan dilakukan tidak lebih dari tiga hari sebelum kedatangan mereka di Jerman.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan, pengiriman pengungsi anak dari kamp-kamp Yunani itu akan dimulai pekan depan.
Saat ini, ratusan ribu pencari suaka tinggal dalam kondisi menyedihkan di kamp-kamp Yunani. Kondisi itu belakangan ini kian buruk dikarenakan wabah virus Corona.
Sepuluh negara Eropa telah setuju untuk berpartisipasi dalam program Uni Eropa yang diumumkan awal Maret lalu, untuk menerima sebagian dari 1.600 pengungsi anak di kamp-kamp Yunani itu.
Namun sebagian besar negara belum mengambil tindakan konkret. Terlebih lagi dengan adanya penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Selain Luxembourg, kami satu-satunya yang masih bersedia menerima anak-anak," ujar Maas.
Luxembourg telah setuju untuk menerima 12 anak-anak.Negara-negara lain yang telah menyatakan akan berpartisipasi adalah Belgia, Bulgaria, Kroasia, Finlandia, Prancis, Irlandia, Lithuania dan Portugal.(dtk)