GELORA.CO - Sejak munculnya Virus Corona baru (COVID-19), berbagai analisis dan spekulasi, mulai dari yang ilmiah hingga yang bersifat Teori Konspirasi, terkait lahirnya virus tersebut terus bermunculan.
Beberapa Teori Konspirasi yang sempat menghebohkan adalah bahwa Virus Corona baru ini disebarkan oleh militer AS yang datang ke China untuk mengikuti olimpiade olahraga, ada pula yang mengatakan virus ini adalah senjata biologis ciptaan China di sebuah laboratorium di Wuhan, dan ada pula yang menyebut virus ini tidak disebarkan melainkan tidak sengaja 'lolos' dari laboratorium di Wuhan.
Kini sebuah Teori Konspirasi senada kembali muncul, dalam Teori Konspirasi baru ini dikatakan bahwa Virus Corona bukanlah senjata biologis melainkan alat propaganda China untuk menunjukkan kapabilitasnya dalam perang melawan virus. Dengan virus ini, China berusaha membuktikan bahwa mereka setara atau bahkan lebih baik dari Amerika Serikat.
Salah satu sumber menyebut bahwa keadaan saat ini adalah dampak dari penutupan informasi yang paling merugikan sepanjang masa. Sumber lainnya mengatakan bahwa penularan awal virus dari kelelawar ke manusia - terkait hal ini, individu tersebut dikatakan sebagai pekerja laboratorium di Wuhan yang kemudian berbaur ke masyarakat.
"Keyakinan ini beradasarkan dokumen dan bukti sumber terbuka dan rahasia," kata sumber tersebut yang dikutip oleh media Amerika Serikat, Fox News, Kamis (16/4).
Dalam dokumen rahasia yang menjadi sumber itu, dikatakan bahwa pasar hewan di Wuhan, yang digadang-gadang sebagai asal muasal virus - sejak awal tidak pernah menjual kelelawar. Dokumen itu mengatakan China berusaha mengaburkan informasi dan menutupi kesalahan laboratorium dengan mengkambing hitamkan pasar hewan.
Terkait hal ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan jajarannya tengah melakukan pemeriksaan dengan sangat teliti terkait situasi saat ini.
Sebelumnya pada Januari 2018, seorang pejabat Kedutaan Besar AS pernah memperingatkan tentang sistem keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Institut Virologi Wuhan. Ia juga mengungkapkan informasi di mana para ilmuwan melakukan penelitian berbahaya dengan Virus Corona pada kelelawar.
"Yang kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, China. Kami tahu ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari tempat pasar hewan. Masih banyak yang harus dipelajari. Anda harus tahu bahwa Pemerintah Amerika Serikat bekerja keras untuk mengetahuinya," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
Pompeo sendiri mengatakan bahwa AS tahu China tengah mengerjakan program tersebut dan menjelaskan bahwa banyak negara yang melakukan program serupa. Namun, perbedaannya adalah negara-negara yang terbuka dan transparan memiliki kemampuan mengendalikan dan menjaga keamanan, serta memberi izin pengamat dari luar untuk melakukan pengawasan terhadap penelitian.[]