GELORA.CO - Jumlah masyarakat yang terpapar virus corona atau Covid-19 diyakini lebih besar dibanding data yang disampaikan pemerintah.
Saya yakin yang disampaikan pemerintah masalah yang terpapar, yang sembuh itu realitanya tidak seperti itu. Di atas itu menurut saya. Faktanya di lapangan pasti lebih dari itu," ucap Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/4).
Hal itu diyakini lantaran pemerintah Indonesia tidak memiliki alat tes massal yang akurat dan cepat.
"Pemerintah kan enggak punya alat dan mekanisme yang bisa dipertanggungjawabkan atau yang valid," sambung Yandri.
Sejauh ini, data yang disampaikan pemerintah dinilai hanya berasal dari pemantauan rumah sakit terhadap jumlah pasien positif, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.
"Yang terpapar ataupun yang kena mungkin banyak juga yang enggak lapor. Atau yang terpapar menjadi carrier karena tidak merasa ada gejala, kan banyak juga mungkin," kritiknya.
Pemerintah belum memperlihatkan gagasan yang konkret, sementara kita ini kan kurang tertib karena banyak kebutuhan dasar yang belum dipenuhi. Kalau ini tidak diatasi dengan serius, saya khawatir virus ini akan semakin parah walaupun harapan kita tidak (menyebar) ke mana-mana," pungkasnya.
Hingga Jumat (3/4), jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 1.986 kasus. Pasien sembuh sebanyak 134 orang, sedangkan kasus meninggal 181 orang.(rmol)