Survei Indo Barometer-RRI: Mayoritas Masyarakat Tidak Patuhi PSBB Karena Tuntutan Ekonomi

Survei Indo Barometer-RRI: Mayoritas Masyarakat Tidak Patuhi PSBB Karena Tuntutan Ekonomi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ada sejumlah faktor yang mengakibatkan kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum berjalan optimal. Mayoritas masyarakat menilai tuntutan ekonomi menjadi salah satu faktor tidak bisa diindahkannya PSBB.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam rilis survei Indo Barometer bersama RRI tentang "Survei Jurnalisme Presisi: "Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Mudik Lebaran", Kamis (23/4).

"Alasan respoden menyatakan bahwa pelaksanaan PSBB belum dipatuhi oleh masyarakat yaitu tuntutan ekonomi masyarakat 51 persen," kata Qodari.

Qodari mengatakan, faktor ekonomi tersebut juga yang membuat masih banyaknya masyarakat berangkat kerja. Selanjutnya, masih banyak masyarakat yang berkerumun karena minimnya kesadaran serta masih dianggap kurangnya sosialisasi.

"Masih banyak warga yang berkerumun 17,2 persen, masih banyak warga yang berangkat kerja 11,7 persen, belum ada bantuan sehingga sulit tinggal dirumah 9 persen, masih banyak warga muslim yang melaksanakan sholat jum'at 5,5 persen, tingkat kesadaran masyarakat masih rendah 3,4 persen dan kurang sosialisasi 2,1 persen," demikian Qodari menguraikan.

Survei ini digelar sejak 9-15 April di tujuh provinsi di Indonesia. Antara lain; Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Survei Jurnalisme Presisi ini menggunakan metode quota & purposive sampling melalui wawancara via telepon seluler dari 400 responden dengan margin of error sebesar ± 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita