GELORA.CO - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mempertanyakan pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang tiba-tiba menyebut tentang mafia yang mendominasi impor alat kesehatan (alkes).
Adian mempertanyakan pernyataan Erick, mengingat negara saat ini membutuhkan banyak alat kesehatan menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).
Sebagian besar di antaranya diketahui harus diimpor dari sejumlah negara.
"Siapa yang dimaksud Erik Thohir? Ada kalimat yang bisa jadi clue menunjukan siapa mafia di maksud, yaitu 'mereka yang mendominasi'. Pernyataan ada mafia adalah pernyataan serius yang bisa menyasar ke siapa pun," ujar Adian dalam pesan tertulis, Selasa (21/4).
Menurut pentolan aktivis 98 ini, jika ukuran mafia yang dimaksud menggunakan dominasi impor alkes dan obat, bisa jadi hanya dua lembaga memenuhi syarat tersebut. Yaitu, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BUMN.
"Pertanyaannya, apakah pernyataan Erick ini menyasar ke BNPB? Mungkin saja, karena ada 19 jenis alkes yang rekomendasi impornya dikeluarkan BNPB," ucapnya.
Adian kemudian memerinci daftar rekomendasi impor alkes dari BNPB. Masing-masing, surgical apparel, disinfektan, sarung tangan steril, sarung tangan pemeriksaan, dan thermometer.
Kemudian, ventilator infusion pump, mobile x-ray, high flow oxygen device, bronchoscopy portable, Power air purifying respirator CPAP Mask, CPAP machine, ECMO (extracorporeal membrane oxygenation), dan breathing circuit for ventilator and incubator transport.
Selain itu juga transport culture medium, microbiological specimen collection and transport device (dacron swab), alat rapid test COVID-19, resuscitation bag.
"Bisa juga Erick sedang menegur oknum atau BUMN di bawah kementeriannya. Atau jangan-jangan pernyataan Erik itu malah menuduh saya, karena satu bulan lalu saya pernah meminta pemerintah memudahkan impor alkes walaupun saya bukan importir dan trader," ucapnya.
Adian menyebut, sebagai calon tertuduh, setengah tertuduh atau berpotensi menjadi tertuduh, ia merasa perlu mempertanyakan maksud pernyataan Erick Thohir terkait dugaan mafia impor alkes. (*)