GELORA.CO - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menekankan bantuan sosial (bansos) provinsi yang diberikan untuk warga terdampak Covid-19 berdasarkan data usulan dari RT/RW di kabupaten/kota.
Ridwan Kamil juga mengingatkan, bansos yang akan diberikan tidak untuk semua warga.
“Data yang ada akan kami koreksi. Provinsi Jawa Barat tidak akan pakai kuota-kuotaan. Kami akan menyelesaikan semua kalau dari APBN kurang, kita isi oleh provinsi, dan lain-lainnya,” ucap Emil, sapaan akrabnya, dalam Rapat Finalisasi Data Penerima Bansos bersama Bupati/Wali Kota melalui telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (20/4).
Menurut Emil, dalam pendataan warga miskin baru kota kabupaten harus mengikuti RT/RW. “Jangan sampai ada gejolak. Jangan sampai orang kaya atau orang mampu justru diberikan bantuan,” tegasnya.
Untuk itu, Emil meminta bupati/walikota menyempurnakan data di RT/RW tanpa membatasi jumlah. Gubernur berprinsip tidak boleh ada orang miskin dan rawan miskin yang terlewat atau tidak diberi bantuan.
“Kalau dari RW misalkan (usulan) yang masuk sepuluh (penerima bantuan), maka kita akan penuhi sepuluh juga. Dengan syarat semua harus menandatangani surat tanggung jawab mutlak oleh kepala dinas sosial kabupaten/kota, sehingga data bisa dipertanggungjawabkan by name by address,” katanya.
Gubernur pun memberi tenggat waktu kepada bupati/walikota agar menyetorkan data ke provinsi paling lambat 25 April 2020.
“Surat revisi data-data penerima dari kabupaten/kota itu harus kami terima sebagai usulan final,” tandasnya. [rm]