GELORA.CO - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengomentari munculnya kelompok Anarko yang disebut polisi akan melakukan aksi vandalisme serentak 18 April 2020.
Pihak kepolisian menyebut, rencana aksi vandalism bertujuan memprovokasi agar terjadi penjarahan besar besaran di saat masyarakat dirundung kecemasan karena wabah virus corona COVID-19.
Neta merasa aneh karena kelompok ini muncul tiba-tiba.
"Ini kan aneh, mereka muncul dan menyebar vandalisme di mana mana. Seolah memberitahukan bakal ada penjarahan besar-besaran pada 18 April nanti," ujar Neta dalam pesan tertulis yang diterima, Minggu (12/4).
Neta melihat, kelompok ini terstruktur, sistematis, dan masif. Demikian juga dengan pola gerakannya,
IPW menilai kelompok ini seperti sedang bekerja menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Corona.
"Artinya, kelompok Anarko ini sepertinya sedang mengukur kegelisahan publik dan sekaligus hendak mengukur kadar anarkisme di masyarakat pasca-PSBB. Sehingga bisa disimpulkan kerusuhan dan penjarahan yang mereka sebut dalam pamfletnya, sebenarnya tidak ada dan tidak akan terjadi," katanya.
Karena itu, Neta mengimbau masyarakat tidak perlu resah dengan isu Anarko akan melakukan kerusuhan. IPW berkeyakinan polri bisa dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
"Situasi sosial ekonomi Indonesia hingga saat ini juga belum masuk pada situasi seperti Mei 1998, di mana kebutuhan pokok sangat sulit didapat dan di sisi lain ada perseteruan api dalam sekam di antara elite politik maupun elite pemerintahan, yang kemudian situasinya meledak akibat aksi spontan masyarakat dan mahasiswa yang jengkel pada rezim Soeharto," katanya.
IPW kemudian mengapresiasi kinerja jajaran kepolisian yang sudah melakukan deteksi dini mengantisipasi gerakan kelompok Anarko.
Menurut Neta, apa yang dilakukan jajaran kepolisian adalah bagian utama dari fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama saat ini masyarakat sedang resah mengadapi wabah Corona.
"IPW berharap polri bisa segera menangkap otak di balik kelompok Anarko, meski hal itu sepertinya mustahil bakal terungkap," pungkas Neta Pane. (*)