GELORA.CO - Panglima Serdadu Eks Trimatra, Ruslan Buton mendukung mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu yang telah berani dengan lantang menyuarakan kebenaran dan mengungkap tabir kepalsuan yang selama ini terbungkus rapih oleh pengendali rezim.
Ruslan Buton yakin, pernyataan Said Didu tentang kinerja Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan bukanlah untuk mencari popularitas atau panggung politik, akan tetapi sebuah bentuk kepedulian yang menjadi panggilan jiwa anak bangsa yang ingin menyelamatkan bangsanya.
"Anda sudah membangunkan dan menyadarkan seluruh rakyat yang waras dari Sabang sampai Merauke dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda beda untuk bangkit melawan kezaliman," kata Ruslan Buton, Selasa (14/4).
Dia pun tidak habis pikir, ada pejabat yang sering tampil bak pahlawan, namun bukan hadir untuk memberikan solusi, akan tetapi lebih condong membela kepentingan aseng dan asing.
Ruslan Buton mengatakan, Said Didu tidak perlu ragu dan gentar menghadapi tantangan kelompok LBP dengan jiwa kesatria. Said Didu diyakini adalah seorang petarung dan nasionalis.
"Demi Rakyat dan Bangsa Indonesia kami para prajurit TNI nonaktif dari tiga matra, matra darat, laut dan udara yang disingkat Serdadu Eks Trimatra Nusantara yang didukung penuh oleh para jenderal purnawirawan nasionalis sejati serta seluruh rakyat pribumi yang peduli bangsa siap mengawal anda dari berbagai ancaman maupun intimidasi dari siapapun dan dalam bentuk apapun," terangnya.
"Tetap semangat, teruslah suarakan kebenaran dan keadilan demi tetap tegaknya NKRI yang sangat kita cintai ini demi generasi dan anak cucu kita," lanjut Ruslan Buton menambahkan.
Untuk LBP, lanjut Ruslan Buton, dia berpesan meskipun pihaknya bukan lagi sebagai prajurit aktif, namun jiwa nasionalis mereka untuk bangsa tidak akan pernah luntur dan tidak akan bisa tergadaikan oleh iming-iming harta, jabatan ataupun hal lain yang bisa merubah pendirian.
"Etika prajurit dan jiwa Sapta Marga kami masih tetap melekat," imbuhnya.
Mereka punya prinsip, lebih menghormati kopral yang berjiwa nasionalis, ksatria, dan patriot sejati, ketimbang jenderal yang arogan dan pengkhianat.
"Tak terbersit sedikitpun bagi kami untuk menjadi penghianat bangsa. Kami diberhentikan dari kedinasan bukan atas penghianatan atau kesalahan secara menyeluruh, namun tidak sedikit di antara kami yang menjadi tumbal pimpinan dan para jongos yang hanya ingin mengamakan pangkat, karir dan jabatannya dengan mengorbankan prajurit tingkat bawah seperti kami. Biarlah itu semua menjadi masa lalu kami yang insyaAllah tidak akan pernah kami sesali sebagai dinamika kehidupan," tuturnya.
Saat ini sedang terjadi bencana internasional yakni wabah Covid-19 yang menjelma menjadi monster yang sangat menakutkan dan telah meluluhlantakan perekonomian global serta sendi kehidupan lainnya tidak terkecuali Indonesia.
Untuk itu, Ruslan Buton meminta kepada semua pihak terutama pemangku kebijakan agar menyelamatkan bangsa.
"Mari sama-sama dengan seluruh komponen bangsa lainnya mencari solusi menyelamatkan bangsa agar terbebas dari ancaman Covid-19, maupun yang tidak kalah penting ancaman bencana kelaparan," tutupnya. []