GELORA.CO - Amerika Serikat dilaporkan mengalami lonjakan kasus kematian terbanyak karena COVID-19. Kasus kematian karena Corona di AS mencatat rekor dalam 24 jam.
Dilansir AFP, menurut data Johns Hopkins University, Jumat (17/4/2020), hingga Kamis 16 April pukul 20.30, tercatat ada 4.491 kematian di AS. INi adalah angka kematian harian tertinggi di negeri Paman Sam sejak pandemi Corona.
Namun angka tersebut kemungkinan mencakup kematian yang diduga terkait COVID-19, yang sebelumnya tidak dimasukkan dalam data penghitungan.
Sebelumnya, otoritas New York City, salah satu wilayah AS yang paling parah terdampak Corona, telah mengumumkan ada penambahan 3.778 kematian yang diduga terkait virus Corona. Kematian ini adalah mereka yang meninggal setelah mengalami gejala-gejala seperti COVID-19 namun belum menjalani tes Corona untuk memastikannya.
Dengan tambahan jumlah kematian ini, maka jumlah kematian terkait Corona yang terkonfirmasi di AS mencapai 32.917 kematian pada Kamis (16/4) waktu setempat.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkap data yang sedikit berbeda. CDC melaporkan total kematian hingga Kamis (16/4) sebanyak 31.071 jiwa, termasuk 4.141 kematian karena diduga COVID-19.
Hingga Jumat (17/4) pukul 23.53 WIB, Johns Hopkins mencatat ada 2.188.194 kasus Corona di dunia, di mana 147.632 orang meninggal dan 556.734 orang dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat melaporkan kasus positif Corona terbanyak di dunia dengan 672.293 orang, kemudian Spanyol 184.948 dan Italia dengan 168.941 kasus.
AS mencatat 28.998 orang meninggal, diikuti Italia 22.170 kematian dan Spanyol yang mencatat 19.315 kematian dan Prancis dengan 17.920 kematian.
Di negara bagian New York saja, yang menjadi pusat wabah Corona di AS, telah dilaporkan lebih dari 12 ribu kematian terkait virus Corona. Sudah ada sekitar 3,4 juta orang dites Corona di AS.(dtk)