GELORA.CO - Desmaizar alias Ade (41), pria yang pinjam akun Facebook istrinya untuk menuliskan doa agar paramedis terkena virus Corona (COVID-19), sempat melapor ke polisi. Dia mengaku akun Facebook istrinya diretas.
"Setelah postingan tersebut viral, tersangka kemudian ke Polsek Luhak Polres Payakumbuh, berusaha untuk mengelabui petugas polsek dengan memberikan laporan palsu bahwa akun Facebook istrinya yang digunakan untuk memposting ujaran kebencian tersebut telah dihack orang lain," jelas Kapolres Payakumbuh AKBP Donny Setiawan dalam keterangan persnya, Rabu (15/4/2020).
Donny menerangkan tersangka tak menduga tulisan yang dia posting di Facebook istrinya viral. Tersangka pun panik hingga akhirnya membuat laporan palsu agar tak ditangkap aparat.
Lalu berfoto di Polsek Luhak dan memposting fotonya di Polsek Luhak dengan keterangan 'lagi d Polsek, melaporkan bhwa fb istri saya dbajak,, dan saya slaku kluarga(suami) mhon kpada tman fb smua untuk mmaklumi atas kjdian yg mnimpa istri saya, krna itu bukan istri saya yang komentar, tp justru pihak yang tidak bertanggung jawab, trimakasih'," jelas Donny.
Donny menjelaskan motif tersangka menulis kalimat itu karena mengaku pernah mendapatkan pelayanan medis yang kurang baik di slaah satu rumah sakit di Kabupaten 50 Kota. Donny menambahkan, Ade sempat meminta maaf secara langsung kepada perwakilan IDI dan PPNI Kota Payakumbuh
Tersangka Desmaizar melakukan hal tersebut dengan alasan pernah mendapatkan pelayanan medis yang kurang baik di salah satu rumah sakit di Kabupaten 50 Kota. Saat pelapor diperiksa, tersangka meminta dipertemukan untuk meminta maaf kepada perwakilan IDI dan PPNI. Dan direspon oleh perwakilan IDI dan PPNI bahwa secara pribadi mungkin bisa memaafkan, tetapi secara profesi dan asosiasi dokter dan perawat tidak bisa memaafkan," tandas Donny.
Sebelumnya diberitakan Ade ditangkap polisi lantaran menuliskan doa agar makin banyak paramedis yang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Pria tersebut menuliskan kata-kata yang mengandung ujaran kebencian di akun Facebook sang istri.
Donny menilai tulisan Ade bertujuan agar masyarakat menolak pemakaman tenaga medis yang positif Corona. Tulisan itu berbunyi 'Semoga makin bnyk Dokter dan Perawat jadi korban Corona ko,, dan smkin bnyk urg yg menolak untuak dmakam kan di bumi alloh ko,,sbb ksombongan itu pkaian setan,, bukan pkaian manusia,,,jadi kalau setan tu mati,,ndk Ado hak nyo bkubua d bumi Allah ko doh,,' di akun Facebook Nola Bundanya Asraf.
Penghinaan dan ujaran kebencian ditujukan agar masyarakat menolak pemakaman dokter dan perawat yang terkena wabah Corona," ujar Donny.
Penangkapan ini, kata Donny, didasari laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Payakumbuh dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Payakumbuh. Postingan Ade tersebut viral pada Minggu (12/4).(dtk)