GELORA.CO - Pujian yang disampaikan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kepada Presiden Joko Widodo dinilai hal yang biasa saja.
Pasalnya, meski diucapkan dengan status Prabowo sebagai Ketum Gerindra, hal itu muncul karena dia juga pembantu Presiden Jokowi di Kabinet.
Sehingga Prabowo pun dinilai buram dalam profesionalisme. Dengan status Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju, pujian tersebut dianggap biasa saja.
"Pujian Prabowo atas nama Gerindra di tengah jabatan sebagai Menhan, menandai buramnya profesionalisme Prabowo. Bagaimanapun, Prabowo adalah pembantu Presiden di kabinet, sehingga pujian itu terasa biasa saja, tidak ada yang menarik," ucap Dedi Kurnia Syah, Senin (27/4).
Selain itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menilai peluang Prabowo untuk kembali maju menjadi calon presiden pada 2024 nanti masih akan terbuka.
Namun demikian, Dedi melihat peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024 akan berat, lantaran banyak tokoh-tokoh baru yang bakal maju di Pilpres nanti.
"Selama Prabowo masih menguasai Gerindra, peluang Capres terbuka, yang sulit adalah perkara terpilihnya. Dan 2024 akan lebih sulit dibanding 2019, karen potensi penantang Prabowo lebih baru, dengan tren politik yang mengarah pada tokoh-tokoh baru," pungkas Dedi Kurnia Syah. []