Pesan di Balik Seragam Militer Letjen Doni Monardo

Pesan di Balik Seragam Militer Letjen Doni Monardo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ada yang berbeda dari tampilan Kepala Gugus Tugas COVID-19 Letjen Doni Monardo hari ini. Tampil dalam konferensi pers usai rapat terbatas mengenai COVID-19 dengan Presiden Jokowi, Doni Monardo mengenakan Pakaian Dinas Harian TNI AD.  

Biasanya Doni mengenakan kemeja putih dengan rompi BNPB. Sejak ditunjuk menjadi Kepala Gugus Tugas COVID-19, baru kali ini Doni mengenakan pakaian dinas militer.  

Kepada kumparan, Doni menjelaskan alasannya mengapa mengenakan pakaian militer. Sebenarnya, saat bertemu masyarakat, ada beberapa yang menyarankan agar Doni mengenakan pakaian dinas militer.  

"Saya pikir kan selama ini saya menjabat jabatan sipil, ngapain pakai baju tentara. Nah, terus beberapa hari lalu dipesan Pak Seskab (Pramono Anung), sekali-sekali pakai baju dinas," ujar Doni, Senin (27/4).  

Doni mengaku sudah lama tidak mengenakan pakaian dinas TNI. Terakhir, ia mengenakan baju dinas saat HUT TNI pada Oktober 2019 lalu. Sebelumnya, saat menjabat Kepala Wantannas, ia juga jarang mengenakan pakaian dinas TNI. 

"Jadi saya sudah 2 tahun lebih enggak pakai baju dinas. Kalau ada acara-acara tentara saja pakai baju dinas," ujar Doni sambil tertawa.  

Selain itu, Doni menjelaskan, ia menggunakan seragam militer karena ingin menyampaikan pesan rasa disiplin bagi masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan COVID-19.  

"Pesannya adalah dalam kondisi begini, modalnya kita cuma satu, bagaimana meningkatkan disiplin, disiplin individu, kolektif. Ini kan obatnya belum ada, vaksin belum ada. Kalau kita bisa disiplin, menghindari, mencegah, kita selamat." 

Selain itu, Doni menekankan pentingnya agar imbauan pencegahan corona harus disampaikan dengan bahasa yang dipahami dan dimengerti rakyat banyak. Hal ini penting agar pesan yang disampaikan pemerintah bisa sampai kepada masyarakat di lapis bawah. 

Dalam konferensi pers sendiri, Doni menyampaikan sejumlah poin. Salah satunya, pemerintah berharap pada bulan Juli mendatang, seluruh warga Indonesia sudah bisa hidup normal. Selain itu, Doni juga menyebut ada penurunan kasus corona di DKI Jakarta, di mana kurva sudah bergerak flat. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita