GELORA.CO - Pasien dalam pengawasan (PDP) yang sempat kabur saat diisolasi di RS Garut dan kemudian meninggal dunia dinyatakan positif Corona. Hal tersebut diketahui setelah hasil tes swab muncul.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengaku akan mengambil langkah pencegahan penyebaran Corona dari pasien tersebut.
Hari ini, tim dari Dinas Kesehatan meluncur ke lokasi untuk melakukan tracing orang yang pernah berkontak dengan pasien lelaki berumur 20 tahun asal Kecamatan Cigedug itu.
"Akan kami lakukan tracing. Nanti bagaimana hasilnya baru kami tentukan," ucap Helmi kepada wartawan, Selasa (21/4).
Helmi menjelaskan, berdasarkan hasil tracing sebelumnya, tim menemukan ada 120 orang yang disinyalir sempat melakukan kontak dengan pasien tersebut. Namun tim akan kembali melakukan tracing hari ini karena jumlahnya diprediksi akan bertambah.
"Mungkin dari 120 ini nanti di lapangan akan berkembang. Mungkin bisa sampai 200 atau lebih," katanya.
Kendati demikian, Helmi menyebut Pemkab Garut telah menyiapkan langkah untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Pemkab menyiapkan opsi karantina di kampung atau desa tempat pasien bermukim.
"Sudah kami ingatkan kepada ibu camat untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk. Kalau diperlukan, isolasi di desa atau kampung atau tidak," kata Helmi.
"Kalau melihat pasien ini kan di kampung ya. Lalu tentu keluarganya juga banyak, dan yang menengoknya juga banyak. Ketika meninggal juga yang memulasara juga banyak. Jadi ada kemungkinan kami juga sudah mempersiapkan kemungkinan kampung atau desa itu diisolasi," Helmi menambahkan.(dtk)