GELORA.CO - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengatakan pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat krusial pada sekotr pariwisata. Dia menyebut pariwisata nyaris tumbang dan mengalami perlambatan yang sangat drastis.
“Contohnya Bali, yang PDB-nya bergantung besar dari pariwisata, memiliki potensi kerugian bernilai 9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp139 triliun,” kata Putu Supadma dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4).
Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) memprediksi pariwisata akan bugar kembali pada 2022 mendatang. Kendati demikian, dia berharap pemulihan bisa dilakukan lebih cepat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diminta segera menyiapkan strategi tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.
“Sehingga, ketika wabah Covid-19 berakhir, pariwisata Indonesia dapat kembali bergeliat,” ungkapnya. Politikus asal dapil Bali ini mengingatkan, penanganan Covid-19 tidak lepas dari peran penting masyarakat sebagai dan para stakeholders, selain pemerintah.
“Jaga jarak, dan bekerja dan belajar di rumah menjadi poin-poin untuk para stakeholders, termasuk masyarakat, perusahaan dan organisasi lainnya dalam membantu mengimplementasikan tindakan-tindakan pemerintah, apa lagi mengingat kasus yang tiap harinya semakin meningkat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut dia juga menyoroti, pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dia mendapat laporan kurang lebih 90 persen hotel di Bali sudah merumahkan karyawannya.
Pada sisi lain, Bali merupakan salah satu destinasi primadona bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dia meminta pemerintah memberi jaminan tidak adanya PHK terhadap para pekerja. (*)