Nasib Warga Kelas Bawah akibat Corona: Kerja Mati, Enggak Kerja Mati

Nasib Warga Kelas Bawah akibat Corona: Kerja Mati, Enggak Kerja Mati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan kondisi masyarakat kalangan bawah setelah Virus Corona masuk di Indonesia.

Haris Azhar menyebut banyak warga yang terpaksa tetap bekerja di tengah wabah Virus Corona.

Ia menjelaskan, warga terpaksa tetap beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun sebanarnya takut tertular Virus Corona.

Hal itu disampaikan Haris Azhar melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (31/3/2020).

"Pertama, kalau saya mau bilang sama ngelihat tadi bapak-bapak asongan itu sebetulnya ada semacam fakta yang tidak terbahasakan kira-kira," ucap Haris.

Haris bahkan memberi istilah untuk menggambarkan perjuangan masyarakat kelas bawah yang tetap bekerja meski dilanda Virus Corona.

"Kerja mati, enggak kerja mati," ujar Haris Azhar.

Menurut dia, tak ada satu pun warga yang tak takut pada Virus Corona.


Termasuk masyarakat yang masih nekad bekerja, Haris menyebut mereka menyadari resiko terpapar Virus Corona.

"Pergi kerja ya mereka juga takut dengan Corona, meskipun tadi dibilang bahwa perlu ada penjelasan-penjelasan yang lebih membumi, antropoligis menjelaskan," ujarnya.

"Tetapi juga kesadaran itu ada."

Melanjutkan penjelasannya, Haris menceritakan kisah seorang rekannya yang merupakan seorang pekerja informal.

Haris menyebut, para pekerja informal itu tetap bekerja meski takut tertular Virus Corona.

"Minggu lalu saya dikontak teman saya yang bekerja di sektor informal harian, dia bilang dia juga takut sama virus ini," jelas Haris.

"Tapi di rumah juga tekanannya, rong-rongan-nya juga nyata, jadi memang harus direspon."

Lebih lanjut, Haris mulai menyinggung soal sejumlah kebijakan pemerintah untuk mengatasi wabah Virus Corona.

Bahkan, menurutnya kini pemerintah masih kebingungan mencari cara menghentikan penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 itu.

"Tapi saya mau mulai dengan aspek legislasi dulu, sebenarnya hari ini masih menggambarkan kebingungan," ucapnya.(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita