Modal Stiker Petugas Kesehatan, Pemobil Lolos Razia Polisi saat Lockdown

Modal Stiker Petugas Kesehatan, Pemobil Lolos Razia Polisi saat Lockdown

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pandemi virus corona membuat sejumlah negara melakukan lockdown, salah satunya Malaysia. Di negara tersebut, kebijakan itu dikenal dengan istilah MCO atau Movement Control Order.

Namun meski sudah diimbau pemerintah, masyarakat masih saja ada yang membandel. Beberapa orang sering kedapatan melanggar yang membuat polisi setempat harus bertindak dengan cara razia.

Meski diberlakukan razia, beberapa masyarakat ada yang bisa lolos karena melakukan manipulasi atau menipu polisi dengan berbagai cara. Contohnya adalah unggahan di media sosial yang viral satu ini.

Seperti dikutip dari Paultan, seorang laki-laki menggunakan stiker bertuliskan petugas kesehatan untuk mengelabui polisi saat razia. Stiker ini merupakan stiker khusus yang didapat dari istrinya yang bekerja petugas medis.
Memanfaatkan stiker untuk lepas dari razia lockdown (Facebook-Polis Daerah Dungun)
Memanfaatkan stiker untuk lepas dari razia lockdown (Facebook-Polis Daerah Dungun)

Jadi berkat stiker itu, petugas polisi percaya dan meloloskan pemobil tersebut untuk bisa melanjutkan perjalanan.

Ternyata tak cuma itu saja. Sebuah keluarga memanfaatkan anaknya dan beralasan sang anak harus ke rumah sakit. Sementara anak-anak yang lainnya harus ikut karena tak ada yang menjaga.

Hasilnya? Satu keluarga itu bisa bepergian melintasi perbatasan.
Memanfaatkan anak untuk berobat ke rumah sakit (Facebook-Polis Daerah Dungun)
Memanfaatkan anak untuk berobat ke rumah sakit (Facebook-Polis Daerah Dungun)

Kini kasus-kasus itu tengah diselidiki oleh polisi. Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri mengatakan polisi sudah mengidentifikasi mereka yang terlibat dan akan mengambil tindakan terhadap mereka.

"Tidak ada yang bisa melarikan diri dari hukum, terlebih karena mereka sudah mengakui (di media sosial) melanggar hukum MCO. Jangan bangga akan hal itu dan menganggap diri Anda sebagai pahlawan karena pada akhirnya, tindakan akan diambil dan itu akan membawa masalah bagi diri Anda dan keluarga," katanya.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita