Kronologi 'Pembubaran ibadah' di Cikarang versi FKUB Jabar

Kronologi 'Pembubaran ibadah' di Cikarang versi FKUB Jabar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Insiden 'pembubaran ibadah' di Cikarang, Kabupaten Bekasi berujung damai. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat menilai insiden itu sebagai kesalahpahaman.

"Kedua belah pihak sudah damai sudah menganggap itu kesalahpahaman saja," ucap Ketua FKUB Jabar Rafani Achyar kepada detikcom, Senin (20/4/2020).

Rafani menceritakan awal mula insiden tersebut terjadi. Menurut Rafani, saat pemilik rumah melaksanakan ibadah di kediamannya di Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

"Mereka di rumah mengadakan doa. Keluarga doang dia, istri anak, terus siapa gitu kalau enggak salah delapan orang. Itu berdoa mendoakan mertuanya yang sedang sakit. Kan orang kristen kalau berdoa kedengaran keluar ya. Sehingga ada yang melaporkan bahwa mereka melakukan kegiatan keagamaan secara massal," kata Rafani.

Setelah mendapati kabar tersebut, tokoh masyarakat setempat lantas mendatangi rumah tersebut. Namun Rafani menyayangkan sikap tokoh masyarakat itu tak melalui koordinasi dengan aparat.

"Kemudian didatangi oleh salah seorang tokoh masyarakat memang dia pengurus FKUB juga. Tapi ini sayangnya tidak koordinasi dulu, langsung mendatangi rumahnya langsung marah-marah kemudian membubarkan kegiatan keagamaan itu," kata Rafani.

Pemilik rumah, sambung Rafani, merasa tidak enak dan tersinggung. Sebab, aktivitas yang dilakukan di rumah tersebut hanya berdoa itupun hanya keluarga.

"Ya wajar merasa tidak enak, merasa tersinggung nah dia mau lapor ke kepolisian. Dia berdalih ini bukan mengumpulkan massa, hanya keluarga saja. Dan keluarga pun memperhatikan protokol medis. Kemudian ini juga hanya berdoa untuk kesembuhan mertuanya. Jadi dia bersikukuh apa yang dia langgar? Maka dari itu melapor ke polisi," tuturnya.

"Jadi dia sudah buat laporan cuma alhamdulilah Ketua FKUB Kabupaten Bekasi turun tangan. Kemudian oleh ketua FKUB di lobi lah supaya karena kondisi gini kalau saling lapor juga kan nggak enak malah memancing. Akhirnya dengan negosiasi alot alhamdulilah sudah cabut laporan," kata Rafani menambahkan.

Rafani mengatakan kedua belah pihak pun sudah saling memaafkan. Mereka menganggap insiden ini hanya kesalahpahaman.

"Sudah diselesaikan. Jadi tadi malam sampai jam 00.00 WIB lah, artinya kedua belah pihak sudah damai, sudah menganggap itu kesalahpahaman saja dan mereka saling memaafkan, saling memahami kondisi demi keamanan, demi persatuan dan demi NKRI. Jadi akhirnya mereka sudah damai," katanya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita