GELORA.CO - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengungkap dirinya sering melihat dan mendengar masyarakat Surabaya melakukan trek-trekan atau balapan motor liar di tengah pandemi corona atau COVID-19.
Khofifah menyebut Sabtu (11/4) malam dirinya melihat sendiri di depan Gedung Negara Grahadi, masih ada anak-anak remaja yang trek-trekan dengan motor yang dimodifikasi menggunakan knalpot brong.
"Kita melihat dan saya kembali ingin menganjurkan, tadi malam saya menyaksikan di depan Grahadi masih banyak saudara-saudara kita, anak-anak kita trek-trekan. Artinya (balapan liar) pakai motor bareng-bareng dengan suara mesin knalpot yang kencang," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (12/4/2020).
"Terus kira-kira (setiap) setengah jam atau 45 menit lagi, ada lagi (balapannya) sampai setengah 12 (malam)," imbuhnya.
Khofifah pun menyayangkan hal ini. Menurutnya, kasus positif Corona di Surabaya cukup besar dengan total pasien positif mencapai 180 orang. Hal ini tak bisa ditanggapi dengan santai oleh masyarakat.
"Saya melihat mereka masih belum memiliki informasi yang komprehensif, informasi ini menjadi penting supaya tersampaikan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, terutama masyarakat Surabaya," papar Khofifah.
"Saya sampaikan informasi bahwa di Surabaya ini sudah 180 yang positif terkonfirmasi COVID-19. 180 Ini bukan angka kecil. Di Surabaya sudah terkonfirmasi ada 502 yang PDP," tegasnya.
Untuk itu, Khofifah menambahkan pihaknya akan melakukan evaluasi dengan Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya. Evaluasi ini terkait efektivitas penerapan physical distancing dan imbauan di rumah saja pada masyarakat.
"Maka, evaluasi secara detail pelaksanaan physical distancing, pelaksanaan tinggal di rumah untuk sesuatu yang sangat strategis ini kami akan lakukan koordinasi ulang. InsyaAllah malam ini kapolda, pangdam akan mendetailkan kembali," pungkas Khofifah.(dtk)