Istana Pertanyakan Kompetensi Bhima Yudhistira yang Tantang Debat Belva Devara

Istana Pertanyakan Kompetensi Bhima Yudhistira yang Tantang Debat Belva Devara

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira melayangkan surat terbuka untuk menantang Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo Adamas Belva Syah Devara berdebat pada Minggu (19/4).

Rekan Belva Devara, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Dini Shanti Purwono enggan mengomentari lebih dalam mengenai tantangan Bhima Yudhistira. Dia menegaskan bahwa dirinya bukan dalam kapasitas menjawab tantangan tersebut.

“Porsi saya itu adalah isu hukum strategis yang berkaitan langsung dengan presiden. Menurut saya ini isunya personal,” ujar Dini, Minggu (19/4).

Politisi PSI ini pun menyerahkan sepenuhnya kepada Belva untuk menanggapi tantangan yang dilayangkan Bhima Yudhistira.

Namun demikian, dia menilai tantangan itu tidak ada kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Belva sebagai Staf Khusus Presiden.

“Jadi menurut saya terserah Belva. Apakah dia mau ladeni atau tidak. Lagipula tujuan Bhima menantang Belva dalam hal ini apa?” tambahnya.

Sementara saat diberi penjelasan bahwa maksud Bhima menantan Belva depat adalah untuk memahami bagaimana milenial bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian, Dini justru menanyakan kompetensi Bhima.

“Apakah dia pihak yang tepat dan memiliki kompetensi untuk itu?” tutupnya.

Adapun depat yang diinginkan Bhima adalah berkaitan dengan Kartu Prakerja, konflik kepentingan, oligarki milenial serta permasalahan bangsa lainnya di tengah Covid-19. Tema Kartu Prakerja sendiri berkaitan langsung dengan Belva karena perusahaannya, Ruang Guru menjadi salah satu yang ditunjuk sebagai aplikator. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita