Intelijen AS Sudah Lacak Virus Corona di China Sejak November

Intelijen AS Sudah Lacak Virus Corona di China Sejak November

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah laporan menyebutkan bahwa badan intelijen Amerika Serikat sudah melacak virus corona mulai mewabah di China pada November tahun lalu.

Dilansir dari CNN America, Kamis 9 April 2020, mantan pejabat militer AS mengatakan bahwa agen mata-mata Amerika Serikat melacak kemunculan virus corona pada awal November tahun lalu, beberapa minggu sebelum informasi itu diberikan dalam pengarahan harian intelijen Donald Trump.

Sementara tanggal pasti dari laporan tersebut belum jelas, sumber itu juga mengatakan bahwa intelijen berkumpul pada bulan November, dan kemudian memberikan peringatan tentang potensi tingkat keparahan pandemi yang sekarang melanda AS.

Pada tanggal 3 Januari, hari pertama rapat harian intelijen menyertakan informasi bahwa badan-badan intelijen AS telah berbincang mengenai wabah di China dan potensi penyebarannya yang dapat sampai ke Amerika Serikat.

ABC News melaporkan pada Rabu pagi bahwa National Center for Medical Intelligence (NCMI), cabang dari Badan Intelijen Pertahanan mengumpulkan informasi pada bulan November, memperingatkan bahwa ada virus baru yang merebak di Wuhan, China.

Namun pejabat pertahanan membantah ada laporan seperti itu dan mengatakan, "NCMI dan Badan Intelijen Pertahanan menghabiskan waktu seharian untuk memeriksa setiap hasil yang berkorelasi dengan topik ini, namun kami tidak menemukannya."

Trump membantah

Laporan ABC News tersebut juga dibantah oleh Pentagon. "Dalam praktiknya, NCMI tidak mengomentari hal-hal intelijen tertentu secara terbuka.

Namun, demi kepentingan transparansi selama krisis kesehatan saat ini, kami dapat mengonfirmasi bahwa media yang melaporkan NCMI mengeluarkan hasil yang berkaitan dengan virus corona pada bulan November itu tidak benar," kata Kolonel Dr.R. Shane Day, direktur NCMI.

Pertanyaan kapan Trump mengetahui ancaman virus menjadi sensitif secara politis, seiring dengan melonjaknya korban di sana. Pemerintahan Trump kerap mendapatkan kritik dan kecaman, namun Trump berulang kali membantah kemungkinan untuk mengetahui seberapa mematikannya virus tersebut.

Pada hari Rabu, Trump mengatakan ia hanya mempelajari “sedikit” ancaman virus corona untuk memberlakukan pembatasan perjalanan bagi warga China ke AS yang berlaku mulai 2 Februari. Ketika ditanya mengenai pemberitaan ABC News, Trump mengatakan bahwa ia mempelajari bahaya virus tersebut beberapa kali sebelum melakukan pelarangan penerbangan dari dan menuju China.

"Jadi, saya tidak tahu tepatnya, tapi saya akan terus mencari informasi." kata Trump.

Menurut seseorang yang diberi pengarahan tersebut, pada awal hingga pertengahan Desember, media dan media sosial di China mulai memberikan info kepada publik tentang penyakit yang menyerang pernapasan mirip SARS, yang sempat merebak pada tahun 2003.

Pejabat CIA mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui laporan spesifik dari peringatan November tersebut tentang krisis yang muncul di China. Mereka juga mengatakan bahwa laporan dan penilaian terus diperbarui ketika banyak informasi yang masuk.[viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita