IDI Sebut Kematian Corona Lebih dari 1.000, Komisi IX Minta Duduk Bersama

IDI Sebut Kematian Corona Lebih dari 1.000, Komisi IX Minta Duduk Bersama

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkap jumlah kematian terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia lebih dari 1.000 orang. Jumlah itu terdiri dari jumlah kasus positif ditambah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia.
Wakil Ketua Komisi IX, Melki Laka Lena menuturkan IDI mestinya bertemu Gugus Tugas atau Kemenkes untuk menyamakan data yang dimiliki dengan data yang dipakai oleh pemerintah. Menurutnya, perbedaan data yang disampaikan ke publik tidak memberi pesan positif, malah menimbulkan kebingungan, kecemasan dan ketakutan.

"Ukuran dan parameter penentuan angka kematian pasien karena COVID-19 pasti beda sehingga semua pihak terkait harus duduk bersama berbicara secara obyektif dan tidak perlu diumbar ke publik perbedaan semacam ini karena tidak berdampak positif," kata Melki saat dihubungi, Minggu (19/4/2020).

Melki menilai saat ini perlu kerjasama dan sinergitas antara semua pihak terkait agar penanganan Corona di Indonesia bisa efektif. Dirinya mendorong agar pertemuan antara Gugus Tugas atau Kemenkes dengan organisasi profesi kesehatan dapat berjalan intensif.

"Solidaritas dan gotong royong masyarakat, masyarakat makin kuat di lapangan apabila para penentu dan pelaku kunci penanganan COVID-19 bisa sering duduk bersama dan saling kerjasama," katanya

Sebelumnya, IDI mengungkap angka kematian terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia mencapai 1.000 orang. Jumlah itu termasuk dengan pasien dalam pengawasan (PDP) Corona.

"Dari angka positif COVID yang meninggal dan PDP COVID yang meninggal di RS yang merawat atau barangkali ada juga yang di luar di rumah sakit tapi sudah dilaporkan sebagai PDP itu kalau ditotal-total ya memang angkanya di atas angka yang disebutkan," ujar Humas PB IDI, Halik Malik saat dihubungi Sabtu (18/4).

Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih menjelaskan data yang didapat IDI adalah data kematian pasien positif Corona dan PDP yang dilaporkan oleh rumah sakit yang menangani pasien Corona di Indonesia. Angka ini ditambah dengan PDP yang sudah dikonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil pemeriksaan setelah PDP itu meninggal.

Daeng menilai pemeriksaan terkait virus Corona di Indonesia relatif kurang cepat. Karena itu, mereka yang berstatus PDP meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan keluar.

"Kurang cepat pemeriksaannya sehingga yang mati dalam status PDP belum keluar hasilnya malah tak sempat diperiksa. Ini pentingnya testing perlu diperluas dan dipercepat prosesnya seperti yang disampaikan Presiden," ujar Daeng.

Untuk diketahui, jumlah pasien Corona meninggal di Indonesia Per 18 April 2020 ada 535 orang. Sementara untuk pasien Corona yang dinyatakan sembuh itu ada 631 orang, jumlah ini meningkat dari sebelumnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita